Dinsosnakertrans targetkan pembahasan UMK selesai Oktober 2015

id umk

Dinsosnakertrans targetkan pembahasan UMK selesai Oktober 2015

Ilustrasi UMK (Foto choreed.wordpress.com)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan pembahasan Upah Minimum Kabupaten 2016 selesai akhir Oktober 2015.

"Kami akan melakukan pertemuan dengan dewan pengupah untuk menentukan besaran UMK," kata Kepala Dinsosnakertrans Dwi Warna Widi Nugraha di Gunung Kidul, Jumat.

Dia mengaku belum bisa memberikan berapa besaran UMK yang akan diusulkan karena merupakan kesepakatan antara asosiasi pengusaha dan serikat pekerja.

Dia mengatakan setelah selesai pihaknya akan melaporkan ke bupati dan akan diajukan ke gubernur terkait besaran UMK.

"Kami targetkan akhir bulan ini selesai dan segera diajukan ke gubernur," katanya.

Dwi mengatakan pihaknya sudah melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) selama sepuluh bulan terakhir di dua pasar besar di Gunung Kidul, yakni Pasar Argosari dan Playen. Survei ini untuk melihat seberapa besar kebutuhan hidup dan untuk penetapan upah 2016.

Ia mengatakan survei paling sedikit dilakukan sepuluh kali tiap tahunnya. Menentukan KHL sendiri ditentukan berdasarkan 60 item kebutuhan tenaga kerja diantaranya meliputi harga sembilan bahan pokok, harga daging hingga harga bahan bakar minyak.

"Survei terakhir kami lakukan di awal bulan ini," katanya.

Selain itu, ia mengatakan pengusaha diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau penangguhan pelaksanakan persamaan UMK pada Desember. Meski diakuinya kondisi perekonomian saat ini sedang sulit, dia berharap tidak ada penundaan kenaikan UMK dari pengusaha.

Sekretaris DPC SPSI Gunung Kidul Agus Budi Santoso mengatakan pihaknya mengusulkan kenaikan sebesar lim persen dari UMK 2015 dengan UMK Rp1.108.000.

"Menurut saya, kenaikan lima persen itu sudah sangat wajar," katanya.

Dia mengakui kondisi perekonomian global dalam kondisi sulit, namun demikian pihaknya berharap tidak ada pemutusan hubungan kerja bagi karyawan.

"Kami berharap kondisi ekonomi segera pulih," katanya.***4***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024