Timsus: eks Gafatar tidak memiliki ideologi tertentu

id eks Gafatar

Timsus: eks Gafatar tidak memiliki ideologi tertentu

Pengungsi eks gafatar sebanyak 236 pengungsi warga eks gafatar yang dipulangkan telah sampai di penampungan sementara di gedung Youth Center Yogyakarta, Jum'at (29/1). Rencananya mereka akan ditampung sampai hari senin kemudian mereka akan dipulangka

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Tim khusus pendamping eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan warga yang terlibat dalam organisasi itu tidak memiliki kecenderungan ideologi tertentu.

"Kalau pada akhirnya mereka terjebak pada situasi dan ideologi yang `salah` mungkin karena keadaan," kata salah satu anggota tim khusus dan Psikiatri RSUD Wonosari Ida Rochmawati dalam pemaparan hasil evaluasi pendampingan eks anggota Gafatar di Balai Latihan Kerja (BLK) Siraman Gunung Kidul, Kamis.

Ia menilai selama melakukan pendampingan sebagian dari eks anggota Gafatar tersebut bukan faktor ideologi, tetapi cenderung masalah ekonomi dimana ingin hidup lebih baik.

"Rekomendasi kami kepada pemerintah supaya dilakukan pendekatan interpersonal tentang akar masalah psikososial yang mereka hadapi. Memberikan kesempatan mereka untuk mandiri dan mengembangkan diri dan dilakukan pendampingan yang humanis dan tidak represif," katanya.

Kepala Kesbangpol Gunung Kidul Wahyu Nugroho menyatakan bahwa dari 21 jiwa eks anggota Gafatar yang telah dipulangkan, setelah mendapat pembinaan di BLK selama tiga hari.

"Ada empat orang dari desa Gombang Kecamatan Ponjong, sekarang ini diboyong keluarganya di wilayah Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo," katanya.

Wahyu mengatakan masih ada kemungkinanan adanya eks anggota Gafatar dari Gunung Kidul yang akan kembali dipulangkan karena dari informasi masih ada di Asrama Haji Donohudan, Boyolali yang akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

"Tapi kami belum tahu jumlahnya berapa," katanya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Gunung Kidul Tommy Harahap mengatakan penananganan eks anggota Hafatar harus tuntas, diantaranya anak-anak harus sekolah dan masalah kependudukan harus selesai. Meski demikian pemantaun terus dilakukan oleh Kodim dan Polres setempat untuk menghindari rekruitmen kembali.

"Meski sekarang ini sudah berada di desanya masing-masing, namun pemantauan dan pembinaan terus dilakukan," katanya.

(KR-STR)