UGM fokus tingkatkan akreditasi internasional

id UGM

UGM fokus tingkatkan akreditasi internasional

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa) (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akan menggenjot jumlah program studi peraih akreditasi internasional sebagai upaya meningkatkan reputasi kualitas pendidikan kampus negeri itu di kancah internasional.

"Kami akan lebih mengejar akreditasi internasional daripada mengejar peringkat perguruan tinggi," kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati saat acara buka bersama dengan awak media di University Club UGM, Kamis.

Menurut Dwikorita, sesuai hasil riset Lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia Quacquarelli Symonds (QS), UGM pada 2016 menempati peringkat 105 dunia, atau meningkat signifikan dari 2015 yang masih di peringkat 137 dunia.

Pemeringkatan perguruan tinggi itu, kata dia, berdasarkan beberapa indikator seperti reputasi akademik, jumlah pertukaran mahasiswa ke luar negeri, serta riset.

Meski demikian, menurut Dwikorita, perolehan peringkat perguruan tinggi tersebut bukan fokus utama UGM, sebab indikator penilaiannya dinilai tidak sesuai dengan keunggulan dan keunikan fakultas yang dimiliki UGM.

"Kami tidak ingin terlalu silau dengan perangkingan. Kami khawatir tersesat kalau hanya berpatokan pada perangkingan," kata dia.

Menurut dia, akreditasi internasional saat ini justru menjadi target yang terus digenjot agar seluruh program studi atau fakultas di UGM kualitasnya semakin diakui di kancah internasional.

Ia mencontohkan Fakultas yang berhasil terakreditasi internasional di UGM pada 2014 adalah Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). FEB UGM, berhasil terakreditasi oleh The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) yang merupakan akreditasi paling bergengsi di kalangan sekolah ekonomi dan bisnis dunia.

"Indonesia baru satu-satunya yang memperoleh akreditasi AACSB itu, dan di Asia Tenggara baru delapan fakultas yang mendapatkannya," kata dia.

Selain FEB, fakultas atau program studi di UGM yang berhasil mendapatkan akreditasi internasional adalah Departemen Kimia, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM yang berhasil terakreditasi oleh Royal Society of Chemistry (RSC), London, serta 21 program studi lainnya.

"Masih ada beberapa prodi yang baru proses akreditasi internasional, seperti Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Teknik Geodesi dan Geomatika, Akuntansi, Kehutanan dan Pendidikan Dokter," kata dia.

Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM Indra Wijaya Kusuma mengatakan upaya untuk memperoleh akreditasi internasional bukan hal yang mudah. Perolehan akreditasi internasional akan terus dipantau setiap tahun secara berkesinambungan.

Menurut Indra, salah satu persyaratan yang berat untuk meraih akreditasi itu yakni seluruh dosen program studi 60 persen harus bergelar doktor dan masing-masing telah melakukan publikasi di jurnal internasional.

"Oleh sebab itu seluruh doktor yang mengajar kami wajibkan melakukan riset. Tanpa riset mereka tidak diperkenankan mengajar S2 dan S3," kata dia.

Kendati demikian setelah UGM banyak meraih akreditasi internasional, menurut dia, hingga kini semakin banyak perguruan tinggi asing yang berdatangan menawarkan kerja sama maupun sekadar studi banding.

"Kalau dulu perbulan hanya satu atau dua perguruan tinggi asing yang menawarkan kerja sama, sekarang hampir empat hingga lima setiap pekan," kata Indra.

(L007)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024