Petani Pendowoharjo tanam padi berumur pendek

id petani padi

Petani Pendowoharjo tanam padi berumur pendek

Petani mempersiapkan tanam padi (antarafoto.com)

Bantul (ANTARA Jogja) - Kelompok tani di Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada musim hujan ini akan menanam padi varietas sibagendit atau padi yang hingga panen berumur lebih pendek dari varietas biasa.

"Kami siapkan benih padi sibagendit, varietas ini usia panen lebih pendek atau selama 90 sampai 100 hari, berbeda dengan varietas sebelumnya (IR 64) yang usia panen lebih lama selama 100 hingga 110 hari," kata ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) "Sumber Makmur" Desa Pendowoharjo, Ngadiman di Bantul, Senin.

Menurut dia, musim tanam padi musim hujan ini telah mengalami kemunduran antara 10 sampai 20 hari karena cuaca, maka untuk mengantisipasi agar tidak kehilangan musim tanam berikutnya petani siapkan varietas dengan umur pendek.

Ia juga mengatakan, penggunaan padi varietas umur pendek ini juga sesuai anjuran pemerintah setempat untuk mengantisipasi kehilangan waktu tanam padi berikutnya akibat musim tanam mundur, dan juga karena untuk memperbaharui tanaman.

"Kami memang diminta tanam padi yang usia panen lebih pendek, dengan ganti varietas ini juga bisa memperbaharui akar tanaman, apalagi memasuki musim tanam nanti berbeda dengan sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan, selama beberapa musim petani setempat cenderung menanam padi jenis IR 64, dan sebagian ada yang mengalami gagal panen akibat terkena wereng, sehingga petani mulai mengembangkan tanaman varietas ini.

Produktivitas padi jenis ini, kata dia dapat mencapai 9,6 ton gabah kering per hektare, lebih besar jika dibanding dengan padi jenis padi Ciherang yang menghasilkan 8,6 ton per hektare dan IR 64 yang menghasilkan sekitar enam ton per hektare.

"Selain produksi besar, jenis ini lebih tahan wereng dibanding jenis IR 64, jenis padi ini juga cocok dengan jenis tanah di sini, kami berharap kualitas panen tahun-tahun depan lebih baik, " katanya yang menyebutkan ada lahan seluas 24 hektare yang dikelola kelompok.

Menurut dia, selama setahun kelompok tani setempat setidaknya bisa bercocok tanam selama tiga kali, dengan pola bergantian yakni padi-palawija-padi dan pihaknya optimistis tahun mendatang dapat melakukan tanam selama tiga kali.

"Saat ini sebagian petani sudah menyemai, kemungkinan waktu tanam padi mulai akhir November ini, kami berharap meski musim tanam padi kali ini mundur karena hujan yang mundur, sistem pertanian kelompok tidak terganggu," katanya.

(KR-HRI)