Yogyakarta (Antara Jogja) - Sejumlah mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta melakukan aksi damai menuntut penurunan biaya kuliah kampus ini yang dinilai menyalahi ideologi perjuangan Taman Siswa, Rabu.
Koordinator Lapangan Arnold Ian di sela-sela aksi mengatakan saat ini beberapa unsur biaya kuliah mengalami peningkatan. beberapa unsur biaya yang mencolok antara lain biaya kuliah kerja nyata (KKN), praktik pengalaman lapangan (PPL), skripsi, dan akses internet.
"Misalnya biaya KKN yang dulu Rp375 ribu sekarang dinaikkan menjadi Rp500 ribu. Biaya akses internet yang dulu digratiskan sekarang tiba-tiba harus bayar Rp150 ribu,"katanya.
Menurut dia hal itu cukup memberatkan mahasiswa yang selama ini mengenal Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) sebagai Universitas "perjuangan" dengan biaya lebih murah.
"Taman Siswa merupakan salah satu bentuk basis perjuangan Ki Hadjar Dewantoro di Yogyakarta untuk memperjuangkan kehidupan bangsa. Seharusnya para pejabatnya mendukung perjuangan itu dengan menghidupi kampus bukan mencari hidup dari kampus,"kata mahasiswa fakultas teknik UST ini.
Oleh karena itu, dia menuntut agar biaya-biaya variabel tersebut diturunkan serta ada transparansi dalam penggunaannya.
Sementara, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Rusdian Nur Dermawan di tengah-tengah aksi tersebut mengatakan sepakat kepada mahasiswa ke depan universitas menjelaskan terkait rasionalitas biaya kuliah tersebut sebelum dicanangkan.
"Saya kira jika yang dipersoalkan sitem pembayaran, selagi masih dalam konteks untuk mendukung kontinuitas kualitas operasional kampus dan peruntukannya transparan tidak masalah,"katanya.
Kecuali, nanti mahasiswa bisa menuntut apabila pada kenyataanya setelah dinaikkan ternyata tidak ada implikasi positif terhadap kualitas pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa.
"Saya kira pak Rektor selalu terbuka untuk berdialog,"katanya mengakhiri.
Akasi yang melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas mulai Fakultas Teknik, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Psikologi, serta Pertanian itu sempat membuat Jalan Kusuma Negara Yogyakarta macet.
Hal itu disebabkan mereka melakukan aksi dengan berjalan kaki di jalan utama dari kampus FKIP menuju kampus pusat UST yang terletak di Jalan Kusuma Negara No.157 Yogyakarta ini.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Langkah tepat, Prabowo melarang pendukung demo di MK
Sabtu, 20 April 2024 6:45 Wib
400 polisi jaga sidang di Gedung MK
Selasa, 26 Maret 2024 18:31 Wib
3.055 polisi jaga demo di KPU RI dan DPR/MPR RI
Rabu, 20 Maret 2024 10:36 Wib
Tolak hak angket, ribuan mahasiswa-pelajar gelar demo di depan gedung DPR RI
Jumat, 8 Maret 2024 19:54 Wib
3.929 personel jaga demo di DPR/MPR RI
Selasa, 5 Maret 2024 14:06 Wib
2.590 personel gabungan jaga demo di DPR/MPR RI
Jumat, 1 Maret 2024 11:05 Wib
1.978 polisi jaga demo di Patung Kuda-KPU RI
Senin, 19 Februari 2024 12:52 Wib
Coldplay ganti bendera bertuliskan "love"
Kamis, 16 November 2023 6:23 Wib