Pemilih pilkades Sleman tercatat 319.173 orang

id Pemilih pilkades sleman

Pemilih pilkades Sleman tercatat 319.173 orang

Ilustrasi

Sleman (Antara Jogja) - Sebanyak 319.173 pemilih akan memberikan suara pada pemilihan kepala desa di 33 desa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai 17 Oktober hingga 10 November 2013.

"Dalam pemilihan kepala desa di Sleman jumlah pemilih semuanya ada 319.173 orang dengan 645 tempat pemungutan suara (TPS)," kata Asisten Sekda Kabupaten Sleman, Bidang Pembangunan Sunaryo, Kamis.

Menurut dia, tahapan Pilkades sudah berlangsung sejak 21 Mei 2013, dan pelaksaanaan Pilkades diikuti 112 orang bakal calon dan dilaksanaakan secara bertahap dengan enam hari pelaksanaan.

"Kamis 17 Oktober 2013 untuk enam desa yaitu Sindumartani, Widodomartani, Caturharjo, Sendangrejo, Argomulyo dan Kepuharjo," katanya.

Kemudian, Sabtu 19 Oktober 2013 tiga desa yaitu Pandowoharjo, Donokerto dan Purwobinangun, Minggu 20 Oktober 2013 untuk 21 desa, Senin 21 Oktober 2013 untuk satu desa yaitu Hargobinangun.

"Rabu 23 Oktober 2013 untuk satu desa yaitu Tirtomartani dan Minggu 10 Nopember 2013 untuk desa Purwomartani," katanya.

Ia mengatakan, untuk bakal calon kades yang merupakan petahana ada sembilan orang, calon dari sekretaris desa pegawai negeri sipil (PNS) dua orang, calon dari Badan Perwakilan Desa (BPD) tiga orang.

"Bakal calon terbanyak sembilan orang dan bakan calon terkecil satu orang di tiga desa. Sementara jumlah pemilih terbanyak 35.000 di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok dan jumlah DPS terkecil 3.500 di Sumberejo, Kecamatan Prambanan.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa pada 2013 ini, Pemkab Sleman akan melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) di 33 desa yang akan dimulai pada 17 Oktober 2013 sampai dengan 10 Nopember 2013, yang diikuti 112 bakal calon kades.

"Di dalam demokrasi Pancasila, kehendak rakyat yang dimusyawarahkan oleh perwakilannya dengan menggunakan kebijaksanaan pengetahuan dan nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang dilandasi oleh Ketuhanan Yang Maha Esa (Takwa), sehingga melahirkan hikmah yang diharapkan menjadi solusi bagi kehendak itu. Dan hikmah itu boleh jadi mengakomodasi, menolak, memberi jalan yang lain, atau mungkin berupa jalan tengah," katanya.

Menurut dia, salah satu wujud demokrasi Pancasila adalah munculnya sistim pemilihan umum yang langsung, umum, bebas dan rahasia (luber).

"Masyarakat memperoleh hak untuk dapat memilih pemimpinnya sendiri secara jujur, adil, bersih dan tanpa ada paksaan dari oknum-oknum tertentu," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024