Uji kosmetik pada hewan banyak terjadi

id uji kosmetik pada hewan

Uji kosmetik pada hewan banyak terjadi

Ilustrasi (ist)

Jakarta (Antara Jogja) - Organisasi internasional anti pengujian kosmetik pada hewan, Cruelty Free International menyatakan sebanyak 80 persen negara di dunia masih menerapkan praktik uji coba pada hewan dalam produk kosmetik mereka.

"Saat ini 80 persen negara masih menggunakan animal testing untuk produk kosmetik," kata CEO Cruelty Free International, Michelle Thew, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, tidak manusiawi bila kecantikan harus dibayar dengan penderitaan hewan. Meski hewan tidak bisa berbicara dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia, tapi bukan berarti hewan tidak memiliki perasaan.

Pelarangan pengujian kosmetik pada hewan, menurut dia, telah terlebih dulu dicetuskan di Eropa secara luas sejak 11 Maret 2013. "Itu pencapaian besar awal tahun ini, dan selanjutnya kami harus menyebarkan pesan ini ke banyak negara lain, termasuk Asean" katanya.

Dengan menggandeng kerja sama dengan sebuah merek produk kosmetik, The Body Shop selama dua tahun, pihaknya telah mengumpulkan sebanyak satu juta tanda tangan. 

Petisi tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada delegasi Asean untuk mendukung kampanye tersebut dengan tujuan pelarangan uji coba kosmetik pada hewan di kawasan Asean bisa dikeluarkan. "Dengan satu juta dukungan, kami menjadi semakin kuat di dalam perjuangan ini. Kami berharap ini akan menjadi salah satu agenda pemerintah negara-negara Asean," katanya.  
(A064)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024