Gama Ayam diharapkan penuhi kebutuhan daging lokal

id gama ayam diharapkan

Gama Ayam diharapkan penuhi kebutuhan daging lokal

Ilustrasi (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Gama Ayam diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan daging lokal di Indonesia seiring dengan meningkatnya tren masyarakat untuk mengkonsumsi daging ayam lokal, kata dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Soenarwan Heri Poerwanto.

"Gama Ayam merupakan ayam hasil persilangan dan pengembangan Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM sejak 2009. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber pangan lokal khususnya ayam lokal (kampung) yang semakin meningkat," katanya di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, keunggulan Gama Ayam dibandingkan ayam buras adalah rasanya yang gurih menyerupai rasa ayam kampung dan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ayam kampung biasa.

Selain itu, Gama Ayam juga lebih adaptif terhadap lingkungan di Indonesia serta lebih tahan terhadap penyakit.

Ia mengatakan Gama Ayam juga memiliki kelebihan bisa diberi pakan apa saja sehingga tidak memerlukan kosentrat atau makanan pabrikan. Untuk mengelola Gama Ayam cukup memanfaatkan pakan yang ada di sekitar.

"Alat pembuat `pellet` (pakan) diperlukan untuk membentuk dan mendapatkan komposisi pakan yang tepat sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan ayam dengan biaya yang serendah-rendahnya," katanya.

Menurut dia, Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM akan memberi bantuan anak ayam (DOC) Gama Ayam kepada warga di Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DIY, untuk dikembangkan dengan mesin tetas semiotomatis dan bantuan beberapa alat pembuat pakan ayam.

"Ke depan warga diarahkan untuk menjadi produsen anakan Gama Ayam sekaligus berswadaya pakan ayam dengan memanfaatkan bahan baku yang tersedia di sekitar mereka," katanya.

Pencetus Gama Ayam Budi Setiadi Daryono mengatakan Fakultas Biologi UGM sejak 2010 sudah melakukan pengembangan Gama Ayam di Desa Beji.

"Ke depan Desa Beji diharapkan mampu menjadi sentra produksi Gama Ayam di DIY," kata dosen Fakultas Biologi UGM itu.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024