Tim SAR Parangtritis selamatkan wisatawan tenggelam

id tenggelam

Tim SAR Parangtritis selamatkan wisatawan tenggelam

Ilustrasi tenggelam (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Tim SAR Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelamatkan empat wisatawan yang tenggelam dan terseret gelombang di objek wisata pantai itu, Kamis.

"Tiga dari empat wisatawan bisa kami selamatkan, setelah lima menit kemudian," kata Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto Saputro saat dikonfirmasi usai penyelamatan wisatawan tenggelam di Bantul, Kamis.

Ia mengatakan, sedangkan seorang wisatawan bernama Yulianto Aji Wibowo (19) yang tenggelam dan terseret gelombang hingga sekitar 300 meter dari bibir pantai berhasil diselamatkan Tim SAR, tidak lama kemudian.

Keempat wisatawan yang diselamatkan tersebut masih dalam keadaan sadar, namun seorang di antaranya yakni Aji harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kondisinya lemas akibat terlalu banyak minum air laut.

Menurut dia, tenggelamnya empat wisatawan tersebut terjadi pada Kamis (29/1) sekitar pukul 12.30 WIB, saat itu Aji yang merupakan warga Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah bersama tiga temannya tengah asyik mandi dan bermain di pantai.

"Kebetulan di depan tempat mereka bermain air terdapat palung, sehingga begitu ada gelombang datang mereka terseret, gelombang pantai saat itu sekitar tiga meter," katanya.

Ali mengatakan, setelah menyelamatkan tiga wisatawan yang sempat terseret gelombang, tim mengaku kesulitan menyelamatkan Aji karena terseret hingga ke tengah laut, karena kondisi gelombang laut di pantai selatan mencapai tiga meter.

"Kemudian kami minta bantuan tim surfing dan paramotor, paramotor kami minta untuk menurunkan pelampung ke arah korban, kemudian setelah gelombang reda, korban kami evakuasi dengan perahu jukung sekitar pukul 13.30 WIB," katanya.

Ia mengatakan, karena kondisi Aji lemas, kemudian pihaknya membawa korban ke klinik Dharma Husada untuk mendapatkan perawatan medis guna memulihkan kondisi korban yang sudah banyak kemasukan air laut.

Menurut dia, berdasarkan arahan dari perawat Klinik Dharma Husada, korban membutuhkan perawatan intensif sehingga disarankan agar menjalani rawat inap sampai kondisinya memungkinkan.

(KR-HRI)