DPD minta pembentukan forum pembinaan kaum rois

id DPD

DPD minta pembentukan forum pembinaan kaum rois

Dewan Perwakilan Daerah (Foto Istimewa)

Bantul (Antara) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hafids Asrom meminta Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk forum pembinaan kaum rois untuk memberdayakan dan menyejahterakan kaum tersebut.

"Kaum rois memang tidak mengharapkan bayaran namun alangkah baiknya jika kita memperhatikan dan peduli atas jasa mereka. Upaya itu bisa dilakukan dalam bentuk forum sebagai wadah pembinaan," katanya saat kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Bantul, Senin.

Selain pembentukan forum untuk pembinaan kaum rois, anggota DPD wakil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini juga meminta agar dibentuk semacam peraturan daerah (perda) untuk memberikan payung hukum terhadap pemberdayaan dan kesejahteraan kaum rois itu.

"Selain itu pentingnya untuk diberikan semacam tali asih sebagai penghargaan terhadap kaum rois," kata Hafid Asrom.

Sementara, kunjungan tersebut selain membahas masalah dan kondisi yang ada di Bantul, juga ingin bersilaturahmi dengan Pemkab Bantul. Pada kesempatan tersebut, rombongan DPD diterima Wakil Bupati (Wabup) Bantul, Sumarno.

Ada beberapa hal yang dibicarakan dalam kunjungan itu di antaranya mengenai Ujian Nasional, Kurikulum 2013, Pelaksanaan UU No 39 Tahun 2004 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri serta Pemberdayaan dan Kesejahteraan Kaum Rois.

Sementara itu, Wabup Bantul, Sumarno mengatakan, di daerahnya sudah terbentuk forum berkumpul para rois walau masih tingkat kecamatan, dan setiap setahun sekali pada hari raya Lebaran kaum rois diberi bingkisan serta honor sebesar Rp200.000 sebagai penghargaan atas jasanya.

"Memang seyogyanya kita peduli pada kaum rois, karena mereka punya peran strategis dalam menjaga kerukunan beragama," katanya.

Terkait sistem pendidikan, menurut Wabup, perubahan sistem kelulusan dan penerapan kurikulum bagi anak didik memang butuh waktu untuk beradaptasi, namun Bantul sudah mempersiapkan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada guru-guru.

(KR-HRI)