Seribuan RTS Bantul belum ambil PSKS 2014

id bantuan

Seribuan RTS Bantul belum ambil PSKS 2014

Ilustrasi (Foto ANTARA/Ujang Jaelani)

Bantul (Antara Jogja) - Kantor Pos Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sekitar seribu rumah tangga sasaran  belum mengambil dana program simpanan keluarga sejahtera sejak pencairan 2014 di kantor tersebut.

"Pada pembayaran PSKS tahun lalu, masih ada sekitar seribu RTS yang belum mengambil, entah karena yang bersangkutan sengaja menabung, atau sedang berada di luar kota," kata Ketua Satuan Tugas PSKS Kantor Pos Bantul Eka Prayudi di Bantul, Jumat.

Menurut dia, bantuan kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar Rp200 ribu per bulan (selama 2014 diberikan dua bulan) tersebut tidak diambil juga kemungkinan pemilik kartu perlindungan sosial (KPS) sudah meninggal.

Ia mengatakan, pengambilan dana PSKS memang harus dilakukan warga yang namanya tercantum di KPS secara langsung, bahkan jika pemilik kartu sudah meninggal, pengambilan tidak bisa dilakukan ahli waris, kecuali jika namanya tercantum dalam KPS.

"Kalau ada nama-nama turunannya, bisa, misalnya cucu, akan tetapi kalau hanya nama tunggal, harus dicairkan sendiri," katanya.

Dengan demikian, kata dia, hingga kini Kantor Pos Bantul masih bisa melayani, jika sekitar 1.000 RTS ini akan mengambil haknya tersebut, sebab meski dana PSKS sudah disalurkan sejak 2014, bantuan tidak hangus karena sudah ada rekening.

"Akan tetapi bagi RTS yang sudah meninggal tanpa ada nama turunan, rekening gironya akan kembali ke negara, kapan penarikannya, kami masih menunggu pemerintah pusat," katanya.

Sementara itu, kata dia, total RTS penerima PSKS yang dilayani Kantor Pos Bantul sekitar 60 ribu orang, yang penyalurannya dijadwalkan berlangsung dari 11 sampai 18 April 2015 melalui perwakilan Kantor Pos masing-masing kecamatan.

"Kalau tahun lalu PSKS dicairkan sebesar Rp400.000 tiap RTS untuk dua bulan, namun tahun ini dicairkan sebesar Rp600.000 untuk tiga bulan yakni Januari sampai Maret," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024