Yogyakarta (Antara Jogja) - Asosiasi Eksporter dan Produsen Handicraft Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pemerintah daerah menggencarkan promosi kerajinan lokal dari pelaku usaha kecil menengah baik di pasar mancanegara serta dalam negeri dengan metode yang lebih kreatif.
"Kami berharap pemerintah bersedia mempromosikan kerajinan yang dihasilkan para pengusaha kecil di Yogyakarta dengan cara-cara yang baru," kata wakil ketua III Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wawan Harmawan di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, promosi dengan cara baru dan lebih kreatif perlu dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan setiap event internasional. Pemasaran produk kerajinan hanya dengan memajang di stan-stan tanpa dilengkapi dengan daya tarik yang menarik, juga merupakan cara konvensional yang perlu ditinggalkan.
"Selain itu cara baru yang lain adalah dengan menggencarkan promosi melalui `website` khusus," kata dia.
Sementara itu, dia mengatakan para produsen kerajinan di DIY juga harus memiliki orientasi ekspor yang lebih kuat dalam setiap memproduksi barang dagangannya. Bukan hanya berorientasi pada pasar lokal saja, namun juga pasar mancanegara.
Dengan demikian, kata dia, selain meningkatkan upaya promosi, Pemda DIY juga perlu mendorong para perajin dengan memanfaatkan balai latihan kerja (BLK) guna memberikan pelatihan kepada UKM untuk mengetahui standar pasar internasional.
"Kami berharap nanti memang bisa berjenjang. Dari yang tadinya bergerak di sektor mikro saja, selanjutnya juga mampu melakukan ekspor," kata dia.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY Henry Ardiyanto mengatakan selain persoalan promosi, kemudahan perizinan ekspor juga perlu menjadi agenda prioritas pemerintah saat ini.
Menurut dia, masih sulitnya perizinan ekspor mengakibatkan penguatan dolar AS beberapa waktu lalu tidak banyak dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kerajinan di DIY. "Ekspor (kerajinan) tidak langsung naik luar biasa. Sampai saat ini masih biasa-biasa saja," kata dia.
L007
Berita Lainnya
Bantul melestarikan warisan budaya adiluhung melalui Festival Klangenan
Selasa, 30 April 2024 18:33 Wib
Bupati: Pameran JIFFINA memperkuat Bantul kabupaten kreatif kriya
Minggu, 3 Maret 2024 16:51 Wib
Indonesia kuasai 1,25 persen pangsa pasar kerajinan dunia
Rabu, 7 Februari 2024 15:47 Wib
Ekspor produk mebel dan kerajinan nasional turun
Rabu, 3 Januari 2024 23:37 Wib
Pemkab Bantul berdayakan koperasi dorong pertumbuhan sentra industri
Selasa, 3 Oktober 2023 10:42 Wib
Pemkab Bantul ajak masyarakat gunakan barang produk kerajinan bambu
Senin, 2 Oktober 2023 13:27 Wib
Pameran Kriyanusa 2023 raih transaksi menggiurkan
Senin, 18 September 2023 6:58 Wib
Iriana Jokowi buka "Kriyanusa Pameran Kerajinan Nusantara 2023"
Rabu, 13 September 2023 21:07 Wib