Jogja (Antara Jogja) - Program Laku Pandai atau layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif diharapkan dapat meningkatkan penetrasi perbankan ke masyarakat menengah bawah.
"Program tersebut juga akan menurunkan beban operasional bank karena tidak perlu membangun infrastruktur berupa kantor cabang," kata Product & Customer Experience Head BTPN Wow! Achmad Nusjirwan Sugondo di Yogyakarta, Kamis.
Pada diskusi bertema "Laku Pandai: Akses Keuangan untuk Semua", ia mengatakan dalam menjawab inovasi Laku Pandai, BTPN mengagas BTPN Wow!, layanan perbankan bagi "mass market".
"Layanan itu memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan BTPN untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok Indonesia," katanya.
Menurut dia, sebagai implementasi Laku Pandai, masyarakat dapat menikmati berbagai layanan perbankan mulai dari pembukaan rekening serta tarik dan setor uang melalui agen bank dengan biaya murah.
"Melalui agen, masyarakat dapat mengakses BTPN Wow! menggunakan segala jenis telepon genggam berbasis GSM untuk bertransaksi bahkan dengan sinyal minimum. Tidak harus dengan `smartphone`, sehingga transaksi bukan menjadi hal yang rumit," katanya.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Fauzi Nugroho mengatakan Program Laku Pandai diluncurkan OJK pada Maret 2015. Program itu merupakan salah satu upaya untuk meluaskan akses penduduk ke dunia perbankan atau memperluas kepemilikian rekening bank.
"Dengan semakin besarnya kepemilikan rekening, semakin memperbesar pula kesempatan usaha bagi masyarakat," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Disdagin Kulon Progo melatih pandai besi dukung produk berbasis budaya
Sabtu, 14 September 2024 19:24 Wib
Tiga juta guru dan siswa ditargetkan jadi ahli matematika
Senin, 16 Oktober 2023 20:55 Wib
Cangkul UMKM Tulungagung dapat SNI
Sabtu, 23 Oktober 2021 1:23 Wib
BCA targetkan tambah 80 agen laku pandai
Kamis, 17 November 2016 23:55 Wib
Pandai besi Kulon Progo produksi alat pertanian
Jumat, 27 Mei 2016 21:20 Wib
Pandai besi keluhkan naiknya bahan baku
Minggu, 9 September 2012 18:23 Wib