Bantul (Antara) - Permintaan bibit ikan di Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Ikan milik Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama musim hujan ini meningkat dibanding hari-hari sebelumnya.
"Pada musim hujan ini permintaan bibit ikan di empat BBI (Balai Benih Ikan) Bantul cenderung ada peningkataan, namun tidak terlalu signifikan," kata Kepala TU UPT BBI Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, Subandi di Bantul, Senin.
Menurut dia, peningkatan permintaan masyarakat atau kelompok pembudidaya terhadap bibit ikan yang diproduksi BBI dibawah binaan DKP Bantul ini karena mayoritas kolam-kolam ikan mudah mendapatkan suplai air, tidak seperti saat kemarau yang terbatas.
Meski mengalami peningkatan permintaan, namun pihaknya tidak menyebutkan prosentase kenaikan tersebut, namun di saat musim hujan tidak jarang salah satu BBI tidak dapat memenuhi permintaan, sehingga dialihkan ke BBI yang lain yang tersedia.
"Kami ada empat BBI dan mereka bisa saling mengisi untuk memenuhi kebutuhan permintaan, kami memang prioritas menyediakan untuk lokal, namun saat musim hujan ini ada yang datang dari Bantul, seperti dari Kulon Progo dan Gunung Kidul," katanya.
Sementara itu, empat BBI di bawah koordinasi DKP Bantul tersebut adalah BBI Barongan Kecamatan Jetis yang merupakan pusat pembibitan, kemudian BBI Gesikan Kecamatan Pandak, BBI Krapyak Kecamatan Sewon dan BBI wilayah Pandak.
Sepanjang tahun 2015, empat BBI tersebut memproduksi sekitar 2,6 juta bibit ikan yang sebagian besar jenis nila merah yang diperkirakan mencapai 70 persen, kemudian sisanya jenis ikan konsumsi lainnya, seperti nila hitam, tombro, tawes, dan sebagian kecil lele, serta gurami.
"Untuk bibit lele ada. Akan tetapi tidak banyak karena di tengah masyarakat pembenihan ikan lele sudah makin banyak dan mereka sudah tahu, sementara gurami termasuk baru di BBI sehingga (produksinya) belum maksimal," katanya.
Selain menyediakan bibit untuk dikembangkan pembudidaya perikanan setempat, kata dia, BBI juga menyiapkan bibit ikan untuk kegiatan penaburan kembali ke perairan umum seperti sungai, waduk maupun genangan untuk menjaga populasi ikan tersebut.
"Terutama ikan tawes itu untuk `restoking` ikan di perairan umum seperti sungai dan waduk agar tidak semakin punah, harapannya masyarakat ikut memelihara kelestarian ikan di lingkungan perairan umum," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
DKP Kulon Progo menebar benih ikan di Laguna Trisik jaga kelestarian
Rabu, 8 Mei 2024 9:44 Wib
Jokowi meresmikan modeling budi daya ikan nila salin di Karawang, Jabar
Rabu, 8 Mei 2024 9:29 Wib
BRIN mengenalkan teknologi tangga ikan di WWF ke-10 Bali0
Selasa, 7 Mei 2024 5:22 Wib
Gunungkidul tebar benih ikan di empat telaga jaga ekosistem
Kamis, 25 April 2024 14:57 Wib
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib
DKP Gunungkidul menebar 20.000 ekor benih ikan di perairan umum
Selasa, 23 April 2024 14:12 Wib
Cegah kematian, konsumsi ikan sarden dan teri
Minggu, 14 April 2024 14:42 Wib
DKP Gunungkidul pantau titik pendaratan ikan guna memastikan stok ikan
Senin, 1 April 2024 20:28 Wib