Kementerian Agraria tergetkan rekrut 7.000 tenaga surveyor

id tenaga surveyor

Yogyakarta (Antara Jogja) - Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan Kementerian Agraria dan Tata Ruang menargetkan dapat merekrut sebanyak 7.000 orang asisten surveyor pertanahan pada 2017 untuk membantu pengukuran pertanahan.

"Kami menargetkan satu desa satu asisten surveyor pertanahan, untuk sementara diprioritaskan 7.000 desa," kata Direktur Pengukuran dan Pemetaan Dasar pada Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan Kementerian Agraria dan Tata Ruang Tjahyo Widianto di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.

Menurut Tjahjo, asisten surveyor pertanahan (ASP) juga akan diperbanyak seiring dengan pembuatan peta desa berskala besar oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Dengan pembuatan peta desa itu, maka dibutuhkan ASP sebagai tenaga untuk memperbarui data bidang pemilikan tanah, tanah kas desa, serta lahan pertanian.

"Kalau peta sudah ada, maka perlu tenaga untuk mengoperasikan atau mengupdate peta itu dengan melakukan survei di lapangan," kata dia.

Oleh sebab itu, Tjahjo mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan perekrutan ASP yang akan ditempat untuk 7.000 desa yang terdiri atas 5.000 desa tertinggal dan 2.000 desa mandiri sesuai pemetaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Selanjutnya, menurut dia, setelah mendapat payung hukum berupa peraturan presiden (perpres) mengenai lembaga surveyor berlisensi, pihaknya juga akan mendorong provinsi dan kabupaten memberikan beasiswa bagi masing-masing pemuda di daerahnya untuk menempuh pendidikan diploma satu.

"Dengan pendidikan itu mereka bisa diajari mata kuliah mengenai pertanahan, bidang tanah bersertifikat, dan tanah negara sehingga bisa menjadi surveyor berlisensi," kata dia.

Dengan demikian, menurut Thajo selain membantu pemenuhan tenaga pengukuran di Badan Pertanahan Nasional (BPN), perekrutan 7.000 ASP juga akan membantu memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.

(L007)