Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memfokuskan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIII dan ke-44 Hari Kesatuan Gerak PKK 2016 pada kegiatan kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya, agama, dan lingkungan.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kulon Progo Sri Utami di Kulon Progo, Selasa, mengatakan BBGRM XIII dan HKG PKK ke-44 2016 mengambil tema "Dengan Bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat, Kita Dayagunakan Peran Lembaga Kemasyarakatan Desa Sebagai Mitra Pemerintah Desa".
"Tujuannya meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan pelestarian nilai-nilai budaya gotong-royong," kata Sri Utami.
Ia mengatakan sasaran kegiatan BBGRM XIII dan HKG PKK ke-44 pada bidang kemasyarakatan yakni berupa penguatan sistem keamanan lingkungan, perlindungan masyarakat, peningkatan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta menggerakkan partisipasi mereka dalam pembangunan desa secara gotong-royong.
Kemudian, bidang ekonomi meliputi penguatan peran koperasi, UMKM dan UPPKS dalam mendukung penguatan ekonomi lokal berbasis ekonomi kerakyatan dan agribisnis.
Kemudian bidang sosial budaya dan agama, kegiatannya yakni penyuluhan kesehatan, perilaku hidup bersih, kesehatan reproduksi remaja, bahaya narkoba dan HIV, serta pelayanan KB dan pembinaan ketahanan keluarga meliputi Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).
Selanjutnya, pada bidang lingkungan, menyasar pembangunan dan pemeliharaan prasarana lingkungan, sarana air bersih, sarana kesehatan lingkungan serta kegiatan konservasi dan rehabilitasi lahan kritis.
"BBGRM XIII dan HKG PKK ke-44 untuk mendorong penguatan integrasi sosial dalam pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan pendayagunaan hasil pembangunan serta mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera," kata dia.
Camat Wates Aspiyah mengatakan partisipasi masyarakat melalui BBGRM XIII dan HKG PKK ke-44 sangat dibutuhkan dalam proses pemberdayaan sehingga kesejahteraan dan kemandirian akan mudah tercapai. Kepala desa di masing-masing wilayah kemudian diminta melakukan sosialisasi dan menggerakkan masyarakat agar mau kerja bhakti untuk bidang sarana prasarana fisik umum.
"BBGRM XIII dan HKG PKK ke-44 akan menggerakkan masyarakat agar timbul partisipasi dan kesadaran akan potensi yang dimiliki, serta meningkatkan rasa gotong-royong di masing-masing wilayah," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Konten kreator Indonesia rambah jaringan di forum jalur sutra
Rabu, 17 April 2024 7:08 Wib
Ketua MPR: Ramadhan-Lebaran momentum penguat ikatan sosial
Kamis, 11 April 2024 9:45 Wib
Gubernur DIY meluncurkan program bantuan sosial JSLU di Sleman
Rabu, 3 April 2024 20:48 Wib
Pemerintah: Penetapan hutan adat di Indonesia harus dipercepat
Rabu, 3 April 2024 3:03 Wib
Kowani minta masyarakat tingkatkan kesalehan sosial di Indonesia
Senin, 1 April 2024 8:18 Wib
Jelang PIlkada 2024, KPK sarankan pembagian bansos dihentikan
Kamis, 21 Maret 2024 16:20 Wib
Medsos untuk berdagang salahi regulasi, tegas legislator
Jumat, 15 Maret 2024 2:42 Wib
Orang tua diajak dukung perkembangan sosial-emosional anak agar jadi Anak Hebat
Rabu, 13 Maret 2024 23:53 Wib