Sigab DIY selenggarakan temu inklusi 2016

id Sigab DIY selenggarakan temu inklusi 2016

Sigab DIY selenggarakan temu inklusi  2016

Belum ada akses jalan bagi kaum difabel Yogyakarta (Foto ANTARA/Noveradika)

Kulon Progo,  (Antara Jogja) - Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel Daerah Istimewa Yogyakarta akan menyelenggarakan kegiatan "Temu Inklusi 2016" dalam rangkaian dari progran rintisan desa inklusi di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo.

Direktur Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) Joni Yulianto di Kulon Progo, Selasa, mengatakan kegiatan Temu Inklusi 2016 akan diadakan selama tiga hari, mulai 25 sampai dengan 27 Agustus 2016, di Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah dengan tema "Dari Desa : Berbagi Gagasan dan Praktik Terbaik Menuju Indonesia Inklusi".

"Peserta temu inklusi, diantaranya partisipan yang merupakan perwakilan organisasi difabel dari berbagai provisni, organisasi masyarakat sipil, individu pegiat inklusi difabel, unsur dari pemerintah daerah setempat serta daerah lain," kata Joni.

Ia mengatakan rencana temu inklusi ini merupakan rangkaian dari progran rintisan desa ijklusi yang sedang dilaksanakan SIGAB sejak 2015 di 8 desa, 6 desa diantaranya di Kecamatan Lendah.

Hasil capaian dari rintisan desa inklusi yang sudah terlihat, yaitu 6 desa di Kecamatan Lendah sudah mengalokasikan APBDes untuk kepentingan kaum difabel, sudah terbentuk Organisasi difabel di tingkat desa, sudah punya data kependudukan yang lebih rapi termasuk di dalamnya data difabel dan sarana publik sudah terbangun di kantor-kantor desa.

"Rintisan desa inklusi telah terbentuk dan harapannya bisa ditiru atau direplikasi oleh banyak pihak," kata Joni.

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo menyambut baik rencana SIGAB dan mengajak kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mulai dari dusun hingga kecamatan untuk mendukung rencana SIGAB ini.

"Kami Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyambut baik dan mengapresiasi rencana SIGAB," Sutedjo.

Menurut dia, pemkab memang punya kewajiban untuk memenuhi dan memperjuangkan kebutuhan rakyat, sehingga tujuan negara bisa tercapai.

"Bagaimana secara sinergis melangkah menuju tercapainya tujuan negara, yang goalnya untuk kepentingan rakyat, termasuk kaum difabel," Sutedjo.

(U.KR-STR)