Bantul usulkan revitalisasi tujuh pasar pada 2017

id revitalisasi pasar tradisional

Bantul usulkan revitalisasi tujuh pasar pada 2017

Sepi pembeli Endang (62) sedang menunggu calon pembeli di toko kerajinan miliknya yang berada di Pasar Seni Gabusan jalan Parangtritis KM 9,5 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogakarta, Rabu (28/10). Pedagang kerajainan yang berada di pasar seni gabusan m

Bantul (Antara Jogja) - Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengusulkan revitalisasi dan pembangunan fisik tujuh pasar tradisional untuk direalisasikan pada 2017.

"Pada 2017 rencananya tujuh pasar, tiga pekerjaan bersumber dari APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) dan empat pasar dari APBD kabupaten dan APBD kabupaten dengan provinsi," kata Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul Slamet Santosa di Bantul, Rabu.

Tujuh pasar tradisional yang diusulkan direvitalisasi pada 2017 itu yaitu Pasar Pundong, Pasar Mangiran Srandakan dan Pasar Hewan Pleret. Kemudian pasar Semampir Sedayu, Pasar Gatak Bambanglipuro, Pasar Barongan Jetis dan Pasar Janten Kasihan.

Ia tidak memerinci kebutuhan anggaran untuk revitalisasi dan pembangunan masing-masing pasar tradisional, namun secara keseluruhan total biaya yang diusulkan untuk proyek tujuh pasar mencapai sebesar Rp50 miliar.

"Yang dari APBN melalui dana TP (tugas perbantuan) itu pasar besar dengan biaya besar, sementara yang dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pasar kecil. Total keseluruhan hampir mencapai Rp50 miliar, yang terbesar Pasar Mangiran sekitar Rp20 miliar," katanya.

Slamet mengatakan kepastian realisasi pembangunan dan revitalisasi pasar itu memang belum diketahui, namun berkaca pada pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya usulan revitalisasi pasar disetujui karena pertimbangan kondisi bangunan.

"Pada tahun ini ada lima pasar yang direhab, ada yang usulan dari Kantor Pasar, ada yang dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop). Semuanya (pekerjaan lima pasar) sudah proses pembangunan," katanya.

Ia mengatakan program revitalisasi maupun pembangunan pasar tradisional sudah dilakukan tiap tahun, upaya itu bertujuan menjadikan kondisi pasar yang berkualitas, bersih, nyaman serta lengkap agar bisa memiliki daya saing dengan pasar modern.

"Desainnya lebih modern agar bisa menghilangkan kesan kumuh semrawut dan kotor. Jadi bangunan sudah tidak ketinggalan zaman, meski begitu konsepnya tetap pasar tradisional," katanya.

(KR-HRI)