Warga mengharapkan limpahan berkah dari labuhan Merapi

id Labuhan merapi

Warga mengharapkan limpahan berkah dari labuhan Merapi

Ilustrasi Labuhan Merapi

Sleman, (Antara Jogja) - Sejumlah warga dan abdi dalem Keraton Yogyakarta yang mengikuti prosesi Labuhan Gunung Merapi di Bangsal Srimanganti, Desa Umbulharjo, Cangkringan Sleman, Jumat, mengharapkan berkah dari "Hajat Dalem" Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

"Harapannya dengan mengikuti Labuhan Merapi ini dapat bersama berdoa agar mendapatkan berkah untuk kemudahan dalam mencari rezeki maupun kesehatan dan ketenangan bati," kata salah satu abdi dalem Keraton Yogyakarta Kur Sarimanto.

Menurut dia, berkah tersebut juga berupa "lorotan" sekepal nasi gurih dan serundeng kelapa serta suwiran daging ayam yang dibagikan seusai didoakan oleh Juru Kunci Merapi Mas Kliwon Suraksohargo.

"Kami mempercayai melalui `lorotan` ini dapat membawa berkah bagi mereka yang memakannya," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat yang mengikuti labuhan dalam rangka Hajat Dalem Kraton Ngayogyakarto ini sangat antusias untuk mendapatkan "lorotan" maupun serta berbagai rupa bunga yang digunakan dalam prosesi labuhan.

"Hampir semua dapat `lorotan`, namun bagi yang tidak mendapatkanpun mereka juga yakin akan mendapatkan berkah," kata warga Berbah, Kabupaten Sleman ini.

Ia mengatakan, dirinya sudah sejak tahun 2000 menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta dan selalu mengikuti kegiatan Labuhan Merapi.

"Kalau dulu waktu jamannya Mbah Maridjan (juru kunci Merapi) lama, labuhan tidak banyak diikuti masyarakat, paling hanya abdi dalem sekitar 30 orang," katanya.

Kur mengatakan dirinya masih terkesan saat Labuhan Merapi bersama Mbah Maridjan, saat ini uba rampe labuhan dibawa dengan menggunakan kuda hingga sampai ke atas.

"Kudanya itu milik Mbah Maridjan, namanya Bawuk. Dulu uba rampe dibawa naik pakai kuda yang dituntun sama Mbah Maridjan," katanya.

Selain itu, kata dia, kalau dulu uba rampe labuhan dilabuh di kawah Gunung Merapi yang dibawa oleh abdi dalem yang bersedia naik hingga kawah.

"Setelah uba rampe didoakan oleh Mbah Maridjan, ada sejumlah abdi dalem yang membawa hingga ke puncak Merapi. Saat membawa uba rampe naik tersebut abdi dalem seperti kesurupan dan berlari seperti kilat naik ke puncak Merapi," katanya.

Menurut dia, setelah abdi dalem sampai ke puncak Merapi dan menceburkan uba rampe ke dalam kawah maka akan terlihat asap mengepul dari kawah Merapi.

"Keluarnya asap mengepul tersebut diyakini bahwa uba rampe telah `diterima`," katanya.

Hal sama dikatakan Heru warga Tologowono, Berbah Kabupaten Sleman yang mengharapkan berkah dari "lorotan" Labuhan Merapi.

"Saya sengaja mencari lorotan labuhan. Tadi yang saya ambil dua kepalan nasi serundeng dan bunga kantil," katanya.

Menurut dia, dirinya meyakini lorotan tersebut dapat mendatangkan berkah keselamatan dan memudahkan dalam mencari rejeki.

"Lorotan ini sebagian saya makan dan sebagian lagi saya campur untuk makanan keluarga nanti di rumah," katanya.***4***

(V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024