BNN: hidup bersih narkoba harus jadi pengajaran

id Bnn

BNN: hidup bersih narkoba harus jadi pengajaran

Suasana peringatan Dies Natalis Ke-45 Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind Yogyakarta. ( (Foto Istimewa)

Yogyakarta,(Antara Jogja) - Hidup bersih narkoba harus menjadi arus utama dalam program pengajaran di sekolah dan kampus, kata Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso.

"Hal itu diperlukan sebagai upaya membentengi generasi muda dan anak didik dari narkoba untuk menjadi karakter sehat dan kuat," katanya dalam pidato Dies Natalis Ke-45 IST Akprind yang dibacakan Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Sobri Effendy di Yogyakarta, Rabu.

Upaya itu, menurut dia, untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui pendidikan. Pendidikan harus membekali anak didik dengan moral dan nilai-nilai luhur serta hidup berdisiplin sejak masuk di kampus hingga menjadi alumni," katanya.

"Kampus harus peduli bahaya narkoba dan melakukan tanggap darurat narkoba dengan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)," katanya.

Ia mengatakan, upaya itu dapat dilakukan melalui pembuatan regulasi tentang lingkungan bersih narkoba, penyusunan program dan anggaran yang pro pada upaya pencegahan dini bahaya narkoba.

"Hal itu termasuk membekali lulusan untuk terus konsisten berkarakter hidup bersih dan bebas dari segala karakter madat," katanya.

Ia mengemukakan, selain membangun karakter yang kuat dari bangsa ini, yang juga penting adalah membangun komitmen moral. Moral menjadi landasan dari bangunan karakter individu, masyarakat, dan bangsa.

Moral merupakan produk agama dan budaya. Siapapun yang hidup dengan mengikuti seperangkat nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam budaya dan agama maka telah melakukan moralitas dalam kehidupan.

"Moral membangun karakter individu dari mulai ia dilahirkan, diasuh, dididik, dan mengenal nilai-nilai luhur itu dalam lingkungan terkecil keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara," katanya.

Sementara itu, Rektor IST Akprind Amir Hamzah mengatakan kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola karakter suatu generasi.

"Generasi itu adalah generasi multitalenta dan dinamis, generasi yang menginginkan `semua`-nya serba cepat. Generasi itu sering disebut sebagai generasi Z," katanya.

Generasi Z, menurut dia, saat ini sedang berada di kampus-kampus, mencari pendidikan dan ilmu pengetahuan. Mereka membanjiri kampus-kampus dengan teknologi digital yang unggul.

Ia mengatakan, sesuai karakter generasi Z, dengan sisi positif dan negatifnya, perguruan tinggi sebagai suatu tempat untuk mendidik generasi muda harus mampu membentuk karakter dan kepribadian generasi muda.

"Generasi itu harus dididik dan diarahkan untuk dapat menguasai sains dan teknologi, sehingga dapat bersaing secara global," katanya.
Ridwan Chaidir
(U.B015)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024