Yogyakarta (Antara Jogja) - Armada yang digunakan untuk membantu menyapu sampah di Kota Yogyakarta bertambah setelah Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta merealisasikan pengadaan satu unit mobil penyapu sampah dengan kapasitas lebih besar.
"Mobil sudah ada, namun masih menunggu kelengkapan surat-surat untuk operasional. Harapannya, saat `reresik` Malioboro setiap Selasa Wage pada Desember sudah bisa dioperasionalkan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, DLH Kota Yogyakarta sudah mencoba mengoperasionalkan mobil penyapu sampah yang dibeli dengan harga sekitar Rp3,2 miliar tersebut dan mobil mampu bekerja dengan baik meskipun ukuran kendaraan lebih besar dibanding mobil penyapu sampah yang sudah dimiliki sebelumnya.
Armada penyapu sampah baru tersebut memiliki kapasitas empat meter kubik sampah atau empat kali lipat kapasitas mobil penyapu sampah yang sudah ada.
Selain kapasitas yang lebih besar, mobil penyapu sampah tersebut juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang yang cukup banyak seperti sapu di bagian depan dan belakang yang berputar secara otomatis untuk menyapu sampah.
Berdasarkan hasil evaluasi operasional mobil penyapu sampah, Suyana menyebut bahwa salah satu kesulitan yang dihadapi adalah keberadaan kendaraan yang parkir di tepi jalan.
"Karena banyak kendaraan parkir, maka mobil penyapu sampah tidak bisa bekerja optimal. Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan wilayah sebelum mengoperasionalkan kendaraan di ruas jalan tertentu," katanya.
Koordinasi tersebut diperlukan untuk memastikan ruas jalan yang akan dibersihkan sudah tidak dipadati oleh kendaraan yang parkir .
"Selain menyapu sampah, armada ini juga sangat efektif untuk membersihkan debu yang ada di jalan. Oleh karena itu, kami berharap kinerja mobil penyapu sampah bisa optimal dengan tidak ada halangan kendaraan lain," katanya.
Selain dua unit mobil penyapu sampah, DLH Kota Yogyakarta juga melakukan pengadaan untuk "compactor truck" dengan kapasitas maksimal tiga ton sampah.
Suyana mengklaim, keberadaan "compactor truck" akan mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memuat sampah dari depo ke truk. "Biasanya, ada petugas yang memasukkan sampah ke truk. Jika ada armada pendukung, maka kinerja akan lebih cepat," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
Pemuda Indonesia diajak suarakan isu lingkungan di dunia
Rabu, 24 April 2024 16:01 Wib
Masyarakat Indonesia diedukasi bahaya sampah plastik
Senin, 22 April 2024 8:07 Wib
DLH Sleman mempercepat pembangunan akses truk sampah ke TPST Sendangsari
Jumat, 19 April 2024 14:00 Wib
TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah jadi RDF
Kamis, 18 April 2024 16:28 Wib
DLH Gunungkidul mengerahkan 48 armada angkut sampah saat Lebaran
Rabu, 17 April 2024 7:42 Wib
Liverpool dibekuk Crystal Palace bak "sampah"
Senin, 15 April 2024 5:47 Wib
Pemkab Gunungkidul mengeluarkan edaran Gerakan Idul Fitri Tanpa Sampah
Kamis, 4 April 2024 19:16 Wib
Dispar Sleman mewajibkan pelaku usaha wisata kelola sampah dan limbah
Kamis, 4 April 2024 13:26 Wib