Bantul inventarisasi kerugian sektor pariwisata akibat banjir

id Bantul

Bantul inventarisasi kerugian sektor pariwisata akibat banjir

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul (Antara) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta masih melakukan inventarisasi kerusakan dan nilai kerugian materiil di sektor pariwisata akibat kejadian banjir karena cuaca ekstrim beberapa waktu lalu.

"Kejadian kemarin memang berdampak pada kerusakan fisik di beberapa objek wisata, namun kita belum hitung kerugian dan masih menginventarisasi," kata Kepala Bidang Pengembang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul Bangun Rahino di Bantul, Jumat.

Hujan deras disertai angin kencang karena dampak badai Siklon Tropis Cempaka pada 28 November mengakibatkan kejadian banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang di ratusan titik tersebar di seluruh wilayah Bantul.

Menurut dia, berdasarkan data kerusakan fisik sektor pariwisata yang dihimpun sampai saat ini yaitu terdapat di kawasan objek wiata Gua Selarong Kecamatan Pajangan yaitu depan gua mengalami longsor, kemudian juga di sisi barat.

"Jadi di antara Gua Lanang dan Gua Putri di kawasan wisata Gua Selarong itu juga retak, juga di bawah gardu pandang itu longsor menimpa gedung diorama. Kita masih belum menghitung berapa nilai kerugiannya," katanya.

Selain objek wisata Gua Selarong, kata dia, kerusakan fisik karena cuaca ekstrim itu juga terjadi di kawasan Pantai Parangkusumo Parangtritis yang mana talud di bawah jembatan Parangkusumo ambrol mengarah ke muara sungai.

"Kemudian yang di wilayah Imogiri itu papan nama Desa Wisata Wukirsari roboh, kemudian jembatan gantung yang di Kedung Miri hanyut terbawa arus sungai. Selanjutnya di Desa Wisata Kebonagun itu terendam dan ada seikit kerugian," katanya.

Sementara itu, kelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru mengatakan, meski sektor pariwisata Bantul terdampak kejadian 28 November, namun tidak menurunkan minat wisatawan yang berkunjung, bahkan pantai selatan masih jadi tujuan favorit.

"Kami lihat dari aspek kunjungan wisata khususnya di pantai selatan kemarin tidak ada dampak, dan pendapatan wisata kita juga tidak menurun, artinya bahwa objek wisata kita sementara ini masih menjadi idola di DIY," katanya.

(KR-HRI)