KPU Kulon Progo verifikasi tujuh partai politik

id Verifikasi faktual

KPU Kulon Progo verifikasi tujuh partai politik

KPU Kulon Progo Verifikasi partai politik peserta Pemilu 2019. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan verifikasi tujuh peserta Pemilihan Umum 2019.

Divisi Perencanaa, Informasi, Sumber Daya Manusia, dan Organisasi KPU Kulonp Progo Marwanto di Kulon Progo, Selasa, mengatakan tujuh partai politik yang diverifikasi, yakni PDI Perjuaangan, PKS, PPP, Gerindra, PAN, PSI, dan Berkarya.

"Dari verifikasi PPP, kami menemukan kantor, pengurus, dan keterwakilan perempuan belum bisa dilaksanakan karena beda alamat kantor yang ada di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol)?dengan yang di lapangan," kata Marwanto.

Ia mengatakan pihaknya belum bisa memutuskan parpol yang tidak lolos verifikasi hari ini, karena akan diplenokan terlebih dahulu.

"Saat di lapangan, kami lebih mencatat data riil," katanya.

Anggota tim verifikasi parpol KPU Kulon Progo Edi Nur Cahyo Widiyanto mengatakan dari data hasil verifikasi PDI Perjuangan, semua persyaratan terpenuhi, mulai dari domisili kantor, pengurus inti dari ketua, sekretaris, dan bendahara partai, keterperhatian perempuan sebanyak 30 persen terpenuhi, dan keanggotaan partai ditunjukan dengan kartu tanda anggota (KTA) dan KTP juga terpenuhi.

Edi mengatakan keterperhatian perempuan di PDI Perjuangan dari 17 pengurus partai, enam diantaranya merupakan perempuan. "Keterperhatian perempuan dalam kepengurusan PDI Perjuangan Kulon Progo sebanyak 35 persen. Begitu juga dengan keanggotaan dari syarat 24, dapat menunjukan 25 anggota dengan bukti KTP dan KTA," katanya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo Sudarto mengatakan partainya siap mengikuti Pemilu 2019, baik kepengurusan, SDM, hingga mesin politik partai. PDI Perjungan Kulon Progo intensif melakukan konsolidasi, komunikasi dengan semua kader tingkat bawah, PDI Perjuangan terbuka dari kritik dan saran.

"Kami konsolidasi, pelatihan kader, menerima masukan dan kritikan yang membangun," katanya. 

(U.KR-STR)