REI akan menyertifikasi pengembang di Yogyakarta

id Rumah,ReI

REI akan menyertifikasi pengembang di Yogyakarta

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY Rama Adyaksa Pradipta melihat miniatur rumah dalam acara pameran properti "REI Expo 2017" yang digelar di Ambarrukmo Plaza, Rabu. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Real Estate Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta akan menyertifikasi seluruh pengembang untuk mempertahankan kualitas produksi properti di daerah itu.

"Sertifikasi ini akan ditujukan untuk seluruh pengembang anggota REI," kata Ketua Real Estate Indonesia (REI) DIY Rama Aditya Pradipta di Yogyakarta, Sabtu.

Rama mengatakan dengan mendapatkan sertifikasi, pengembang akan mendapatkan pengakuan baik dari aspek manajemen konstruksi, pemasaran, hingga keuangan.

"Sertifikasi ini penting karena kompetensi pengembang secara manajemen dan finansial perusahaan sebagai determinan yang menghasilkan produk properti berkualitas," kata dia.

Menurut Rama, sertfikasi pengembang dilakukan oleh seluruh REI di berbagai daerah. Adapun sertifikasi untuk para pengembang anggota REI DIY masih menunggu giliran karena jumlah assesor yang terbatas.

"Selama ini belum ada yang tersertifikasi karena memang baru kali ini ada sertifikasi," kata dia.

Ia berharap dengan sertifikasi itu akan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk properti yang ditawarkan. Di sisi lain, juga mampu menimalisasi potensi pelanggaran yang dapat meragukan konsumen.

"Di DIY ada 100 anggota REI, semuanya akan kami sertifikasi secara bertahap," kata Rama.

Pada 2018, Rama optimistis mampu memaksimalkan penjualan rumah terjangkau dengan kisaran harga Rp300 jutaan. Rumah terjangkau dinilai masih memiliki pangsa pasar yang besar di Yogyakarta.

Wakil Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) DIY Bidang Pameran dan Penerbitan, Khamud Wibisono mengatakan pasar rumah terjangkau dengan kisaran harga Rp300 jutaan memiliki potensi besar di DIY. Hanya saja belum tergarap secara optimal.

"Suplai dari pengembang memang belum banyak. Kalau pasarnya besar sekali," kata dia.

Ia mengatakan hingga saat ini pengembang yang menggarap segmen itu masih di bawah 10 persen. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serapan rumah terjangkau di DIY paling kecil yakni 0,1 persen pada pertengahan 2017.

"Selama ini sebagian besar pengembang masih banyak menggarap di segmen menengah atas. Makanya kami akan lebih banyak mendorong teman-teman pengembang untuk masuk segmen itu," kata dia.



(T.L007)