Koperasi Korpri Bantul membagikan SHU Rp466,5 juta

Bantul (Antaranews Jogja) - Koperasi Serba Usaha Korps Pegawai Negeri Abdi Negara Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta , mampu membagikan sisa hasil usaha sebesar Rp466,5 juta dari modal yang diputar selama 2017.

"Koperasi Serba Usaha (KSU) `Korpri Abdi Negara` Bantul yang beranggotakan pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan dapat membagikan SHU sebesar Rp466,5 juta untuk 3.329 anggotanya," kata Pengurus KSU Korpri Abdi Negara Bantul Dalyanto pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi itu di Bantul, Kamis.

Dalyanto yang juga Ketua Panitia Penyelenggara RAT Koperasi mengatakan, dari modal yang diputar pada 2017 KSU Korpri Abdi Negara Bantul mendapatkan jasa sebesar Rp1,268 miliar dari keuntungan itu dikeluarkan sebagai beban usaha sebesar Rp631,3 juta.

Ia mengatakan, kemudian pada saat menghadapi Lebaran 2017, koperasi membagikan tunjangan hari raya (THR) kepada semua anggota dengan total sebesar Rp232 juta, sehingga didapat jumlah SHU sebesar Rp466,5 juta.

Menurut dia, KSU Korpri Abdi Negara Bantul yang berbadan hukum tertanggal 6 November 2007 dan pula mendapat sertifikat dari Kementerian Koperasi dan UMKM pada 26 Mei 2015 tersebut jumlah anggotanya mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir.

"Di tahun 2016 terdapat anggota sebanyak 3.887 orang, namun pada tahun 2017 menurun menjadi 3.329 orang. Hal ini dikarenakan pensiun dan sebagian mengundurkan diri terutama para guru dan karyawan SMA/SMK," katanya.

Ia mengatakan, KSU Korpri Abdi Negara Bantul saat ini dapat melayani pinjaman anggota sebanyak 634 orang dengan aset mencapai sebesar Rp8,322 miliar atau naik sebesar 11 persen dari tahun 2016 yang sebesar Rp7,524 miliar.

"Saat ini koperasi bisa memberikan pinjaman kepada para anggotanya maksimal sebesar Rp100 juta dengan jangka waktu paling lama 10 tahun dengan dikenakan bunga 1,1 persen per bulan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Sulistyanto mengatakan, bahwa KSU Korpri Abdi Negara memiliki aset yang besar, bahkan mengalami peningkatan, sehingga harapannya dapat menyejahterakan anggotanya.

"Dengan aset yang besar tersebut harus dapat dimanfaatkan untuk anggota, agar dapat lebih mensejahterakan anggotanya dan perolehan jasanyapun akan lebih besar lagi," kata Sulistyanto.

Oleh sebab itu, dia menyarankan agar koperasi melakukan inovasi-inovasi dalam mengembangkan usahanya, seperti pelayanan `online` dan pembayaran nontunai serta pengembagan usaha-usaha yang dapat mempercepat keutungan.

(T.KR-HRI)