Revitalisasi Malioboro sasar PKL sisi timur pangurakan

id Revitalisasi Malioboro

Revitalisasi Malioboro sasar PKL sisi timur pangurakan

Revitalisasi Malioboro pada sisi barat kawasan Malioboro, Yogyakarta (Foto ANTARA/Riski Mario Johannes Parhusip/mg.yk/ags) (Foto ANTARA/Riski Mario Johannes Parhusip/mg.yk/ags/)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Pekerjaan revitalisasi sisi barat Jalan Malioboro yang kini dilakukan juga ikut menyasar kawasan pedagang kaki lima di sisi timur Jalan Pangurakan atau di barat Kantor Pos Besar Yogyakarta.

"Sudah ada sosialisasi bersama dengan pihak Kecamatan Gondomanan. Pedagang kaki lima (PKL) yang menempati lokasi tersebut mengerti bahkan mereka membongkar sendiri kios mereka," kata Manajer PT F Sukri Balak selaku kontraktor revitalisasi sisi barat Jalan Malioboro, Eri Purnomo di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, PKL di kawasan sisi timur Jalan Pangurakan baru selesai melakukan pembongkaran pada Minggu (25/3) malam dan diharapkan pada pekan ini sudah bisa dilakukan pekerjaan penataan.

Saat ini pun, lanjut dia, juga sudah dilakukan pekerjaan revitalisasi di sisi barat Jalan Pangurakan. "Karena di sisi barat tidak banyak terdapat PKL, maka pekerjaan bisa dilakukan lebih cepat," katanya.

Eri mengatakan, penataan kawasan di sepanjang Jalan Pangurakan tersebut merupakan perluasan dari penataan kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang sudah selesai ditata tahun lalu.

Oleh karena itu, lanjut dia, konsep yang akan digunakan di Jalan Pangurakan juga tidak akan jauh berbeda dengan konsep penataan di Titik Nol Kilometer.

"Kursi atau `street furniture` tetap akan ada. Tetapi tidak ada tanaman perindang, hanya akan ada tanaman perdu. Jika mengacu pada tanaman di Titik Nol Kilometer, maka yang akan digunakan adalah pandan wangi," katanya.

Sementara itu, Camat Gondomanan Agus Arif mengatakan, terdapat 25 pedagang kaki lima yang menempati kawasan di sisi timur Jalan Pangurakan. PKL tersebut berjualan buku dan majalah, serta minuman kemasan.

"Selama pekerjaan berlangsung, PKL diliburkan. Mereka pun sudah memahami jika pembangunan membutuhkan proses. Tidak bisa diselesaikan dalam satu hari. Yang penting, tujuan dari penataan itu bisa dipahami bersama," katanya.

Saat pekerjaan sudah selesai, PKL dapat kembali menempati lokasi mereka berjualan namun tidak lagi menggunakan kios semi permanen yang selama ini digunakan.

"PKL tetap bisa berjualan di tempat yang sama. Tetapi, mereka akan disediakan tempat berjualan yang mudah dipindahkan," katanya.

(E013)