Semarang (Antaranews Jogja) - Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Firman Mochtar mengatakan stabilitas ekonomi yang telah terjalin dengan baik mampu menjaga pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Kondisi ini tidak lepas dari pencapaian dalam menjaga stabilitas struktur ekonomi yang semakin baik sehingga mampu menahan rupiah," kata Firman dalam acara diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2017 di Semarang, Rabu.
Firman mengatakan perlemahan mata uang terhadap dolar AS tidak hanya dialami oleh rupiah, namun juga mata uang di berbagai negara berkembang lainnya. Meski demikian, depresiasi rupiah masih lebih rendah dari mata uang lainnya.
Ia meyakini pelemahan rupiah yang tidak terlalu tinggi ini didukung oleh membaiknya struktur ekonomi baik dari pertumbuhan ekonomi, inflasi maupun neraca transaksi berjalan sehingga secara natural mampu menahan terjadinya gejolak lebih dalam.
Selama ini bank sentral juga telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga kurs tetap terkendali dan tekanan tetap rendah, salah satunya dengan mewajibkan penggunaan mata uang rupiah dalam setiap transaksi di seluruh wilayah Indonesia.
"BI sudah menempuh kebijakan struktural untuk mengelola permintaan valas, meski ada tekanan global, salah satunya kewajiban penggunaan rupiah sejak 2015 di tingkat domestik," kata Firman.
Selain itu, tambah Firman, langkah lainnya adalah mewajibkan kebijakan lindung nilai terhadap setiap transaksi yang menggunakan dolar AS.
"Implementasi dari pengelolaan utang korporasi dengan melakukan lindung nilai merupakan bagian dari 'self defence' untuk mendukung pengelolaan rupiah," jelasnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak melemah sebesar 37 poin menjadi Rp13.909 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.872 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan perlemahan rupiah sejalan dengan mata uang di negara berkembang. Dengan meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi maka dolar AS menjadi perhatian pelaku pasar.
"Rupiah bersama dengan mata uang emerging market mengalami tekanan karena faktor itu," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, adanya intervensi dari Bank Indonesia akan menahan tekanan rupiah lebih dalam. Bank Indonesia akan menjaga fluktuasi nilai tukar sesuai dengan fundamental.
Berita Lainnya
STY sebar ancaman lawan timnas U-23 Indonesia
Jumat, 26 April 2024 19:50 Wib
LANY konser "A Beautiful Blur: The World Tour" gebrak fans Indonesia
Jumat, 26 April 2024 19:47 Wib
MUI sebut program makan siang gratis terobosan menuju Indonesia Emas 2045
Jumat, 26 April 2024 19:37 Wib
Indonesia bantu Tunisia modifikasi cuaca
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
RI-Arab Saudi intensifkan kerja sama ketenagakerjaan
Jumat, 26 April 2024 19:17 Wib
Liga 1: Persikabo dibekap, PSIS ambisi menuju Championship Series
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Kiper Ernando Ari inginkan timnas Indonesia juara Piala Asia U-23
Jumat, 26 April 2024 14:57 Wib
STY tahu timnas U-33 Indonesia tembus semifinal
Jumat, 26 April 2024 14:09 Wib