DIY periksa kesehatan 150 penyandang disabilitas Bantul

id disabilitas

DIY periksa kesehatan 150 penyandang disabilitas Bantul

Modul Kesehatan Reproduksi untuk Remaja dengan Disabilitas (Foto Antara/Laela Monika)

Bantul (Antaranews Jogja) - Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 150 penyandang disabilitas yang merupakan warga wilayah Kabupaten Bantul.

"Pelayanan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) bagi penyandang disabilitas Bantul ini yang pertama kali pada 2018. Kami menerima 100 sampai 150 penyandang disabilitas dari Bantul," kata Kasi Pemeliharaan Kesehatan Bapel Jamkesos DIY Agus Priyanto di sela pelayanan Jemkesus Terpadu di Bantul, Senin.

Pelayanan Jamkesus Terpadu merupakan program pemda berupa layanan khusus bagi difabel untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini untuk kemudian diberikan alat bantu sesuai kebutuhan guna menunjang aktivitas.

Ia mengatakan, pelayanan Jamkesus Terpadu DIY yang digulirkan sejak 2013 itu dilaksanakan beberapa kali tiap tahun di tiap kabupaten/kota se-DIY, dan kali ini sesuai jadwal melayani sekitar 150 difabel dari lima kecamatan di Bantul.

"Pelayanan Jamkesus Terpadu ini melibatkan beberapa stakeholder, seperti tagana, karang taruna. Hari ini pelayanan kami meliputi pelayanan umum, spesialis, alat bantu sampai dengan reparasi alat bantu dan juga pelatihan," katanya.

Pihaknya berharap, kegiatan ini terus berlanjut hingga setidaknya ada 500 hingga 1.000 penyandang disabilitas yang bisa mengakses pelayanan ini pada 2018, sehingga apa yang disiapkan pemerintah bisa tersalurkan dengan baik serta tepat sasaran kepada masyarakat.

"Setelah diperiksa akan diketahui kondisinya, termasuk apakah memerlukan alat bantu misalnya kursi roda, kaki atau tangan palsu dan lain-lain. Tetapi untuk realisasinya menunggu satu sampai dua bulan karena perlu proses," katanya.

Sementara itu Bupati Bantul Suharsono menyambut baik kegiatan Jamkesus Terpadu oleh Bapel Jamkesos DIY ini, sebab pemerintah dapat memberikan layanan dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas terutama di bidang kesehatan.

"Ini merupakan kewajiban dan ikhtiar kami sebagai penyelenggara organisasi di pemerintah untuk memberikan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan kebutuhan berbagai aspek kehidupan bagi penyandang disabilitas," katanya.

Bupati berharap, kegiatan bisa dijadikan sebagai momentum untuk senantiasa menggugah kesadaran akan eksistensi para penyandang disabilitas dan terus meningkatkan kepedulian terhadap mereka guna mewujudkan kemandirian, kesetaraan dan kesejahteraan penyandang disabilitas.

"Dengan kesadaran dan kepedulian itu, kami berharap mampu mendukung dan memotivasi peran serta para penyandang disabilitas untuk mendukung setiap upaya-upaya pemda dalam memajukan pembangunan di Bantul," katanya.