Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Duta pembawa obor Asian Games 2018 Susi Susanti mengaku bangga sekaligus tegang saat dipercaya menjaga api Asian Games 2018 selama diperjalanan dari New Delhi ke Indonesia.
"Menegangkan karena lentera (api Asian Games) ini harus hidup terus tidak boleh mati," kata Susi setelah tiba di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa.
Menurut Susi, menjaga api Asian Games ibarat menjaga kehormatan dan kebanggaan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan Asian Games 2018. Namun ia mengaku lega karena api tersebut dimasukkan ke dalam lentera yang didesain khusus sehingga api tetap menyala.
"Menjaga api Asian Games ya menurut saya kayak menjaga hidup dan matinya kehormatan dan kebanggan bangsa Indonesia," kata atlet bulu tangkis legendaris Indonesia itu.
Meski secara umum berjalan lancar, ia mengakui ada sedikit kendala dalam membawa Api Asian Games tersebut ke Indonesia. Hambatan itu yakni ketika memasuki bandara yang pada umumnya memang tidak membolehkan membawa hal-hal yang membahayakan termasuk api masuk ke pesawat.
"Terkendala karena seperti kita tahu (membawa) rokok saja tidak boleh masuk. Tetapi akhirnya diperbolehkan setelah ada koroordinasi," kata dia.
Menurut Susi, dipercaya sebaga duta pembawa Api Obor Asia Games merupakan pengalaman pertama yang luar biasa. "Meski demikian perjuangannya ternyata juga luar biasa karena harus menggunakan pesawat militer Indonesia. Kalau dengan pesawat komersial tidak mungkin ya," kata dia.
Saat di India, Susi bersama 30 atlet lain Indonesia membawa api Asian Games berkeliling di sekitar Stadion Nasional Walikota Dhyan Chand menuju C-Hexagon.
Proses penyalaan obor Asian Games 2018 di stadion kebanggan masyarakat India itu juga melibatkan Presiden Asosiasi Olimpiade India, Dr. Narinder Batra dan Menteri Olahraga India Kol. Rajyavardhan Singh Rathore.
"Saya berharap Asian Games di Indonesia ini tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan tetapi juga sukses dalam prestasi," kata dia.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan api Asian Games dilindungi di dalam di dalam sebuah lentera khusus dengan gas yang sekali isi bisa membuat api bisa terus menyala selama 10 jam.
Menurut dia, setelah tim dari Indonesia mengambil api Asian Games tidak lantas kembali ke Indonesia karena harus berbagai rangkaian acara dan diinapkan ke Kedutaan Besar RI di India. "Prosesnya lama, setelah prosesi di stadion setempat diinapkan dulu kedutaan kita di sana. Kalau perjalanan pesawatnya (menuju Indonesia) hanya 11 jam," kata dia.
Yuyu mengakui ada sedikit kendala saat hendak membawa api itu kembali ke Indonesia karena sempat tidak boleh masuk ke pesawat dengan alasan prosedur keamanan.
"Karena sesuai prosedur keamanan memang seperti itu. Tetapi akhirnya boleh karena lentera yang digunakan khusus, kedap udara sehingga dipastikan aman dan bisa masuk ke pesawat dalam keadaan menyala," kata dia.
Setelah tiba di Baseops Lanud Adisutjipto pada Selasa (17/7) pukul 08.00 WIB, api Asian Games 2018 dikirab dan diinapkan di Museum Dirgantara.
Berita Lainnya
Atlet selancar Rio Waida rebut tiket Olimpiade Paris 2024
Minggu, 3 Maret 2024 5:44 Wib
Gim Nightingale beri pengalaman game PVE berbeda
Rabu, 21 Februari 2024 9:44 Wib
Agate uji coba "porting" gim di chipset A17 Pro
Rabu, 17 Januari 2024 6:47 Wib
Incar pasar Eropa, Agate rilis bisnis model 3D
Rabu, 17 Januari 2024 6:45 Wib
Indonesia meraih empat emas di Wounded Homeland Games 2023
Rabu, 6 Desember 2023 1:34 Wib
The Ballad of Songbirds and Snakes wajib ditonton
Senin, 20 November 2023 1:17 Wib
Dengan musikal imersif di West Lake arungi Hangzhou
Minggu, 5 November 2023 7:47 Wib
Habis gelap di Asian Games 2022 China, harap asa di Paris
Senin, 9 Oktober 2023 6:18 Wib