Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengoptimalkan pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah berkebutuhan khusus dengan memetakan segmen usaha mereka di daerah ini.
"Kami akan memetakan dan menelusuri kegiatan usaha mereka," kata Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM DIY Agus Mulyono di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Agus, jumlah pelaku UMKM dari kalangan peyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus di DIY seseuai pendataan pada Agustus 2017 sebanyak 200 orang. Mereka terdiri atas beragam klasifikasi mulai tuna netra, tuna daksa, tuna grahita, hingga tuna wicara.
"Untuk menelusuri dan memetakan kegiatan pelaku usaha berkebutuhan khusus kami menggandeng sejumlah yayasan dan komunitas yang menaungi pemberdayaan mereka," kata dia.
Untuk mendorong mereka terus berkembang, menurut dia, Dinas Koperasi dan UMKM DIY telah menyediakan Pusal Layanan Usaha Terpadu (PLUT) untuk mengembangkan dan memamerkan produk usahanya secara gratis.
Sejumlah kelas-kelas kewirausahaan, pinjaman modal, pemetaan sarana prasarana usaha, hingga pengembangan SDM juga dapat diakses di PLUT.
"Kami sudah memberikan kelas bimbingan kewirausahaan untuk kalangan berkebutuhan khusus sejak 2017," kata dia.
Agus menyebutkan berdasarkan data berjenjang dari dinas UMKM lima kabupaten atau kota, hingga saat ini tercatat kurang lebih 200.000 UMKM di DIY. Namun, baru 16.100 pelaku usaha atau 8 persen yang telah memiliki izin usaha mikro kecil (IUMK).
(T.L007/B/A. Lazuardi)
Berita Lainnya
ALUDI-OJK menyosialisasikan pendanaan UMKM skema Securities Crowdfunding
Jumat, 26 April 2024 14:53 Wib
Tiktok-Tokopedia membuka pasar lebih luas untuk UMKM Indonesia
Rabu, 24 April 2024 6:02 Wib
Wastra Indonesia berpeluang terkenal di dalam dan luar negeri
Selasa, 23 April 2024 0:35 Wib
Pemkab Kulon Progo mengembangkan Bela Beli Ku dukung UMKM maju
Senin, 22 April 2024 21:27 Wib
Rakernas IMA membantu pemasaran produk UMKM Sleman
Minggu, 21 April 2024 13:24 Wib
Beban UMKM Indonesia naik, efek konflik geopolitik
Minggu, 21 April 2024 7:21 Wib
WWF ke-10 di Bali memberi manfaat ekonomi UMKM-pariwisata
Minggu, 21 April 2024 1:08 Wib
Menparekraf sebut IP Branding Project Bali dongkrak ekspor produk UMKM
Sabtu, 20 April 2024 6:16 Wib