Menag akan memfasilitasi pengadaan tempe untuk katering haji

id lukman hakim

Menag akan memfasilitasi pengadaan tempe untuk katering haji

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Foto Antara)

Mekkah (Antaranews Jogja) - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin akan memfasilitasi ketersediaan tempe di Mekkah untuk bahan baku makanan jamaah haji Indonesia di tahun depan.

"Kami akan mengusahakan hal ini," katanya di Mekkah, Selasa.

Pernyataan Menag itu terkait adanya usulan dari pihak katering di Arab Saudi agar pemerintah Indonesia memberi kemudahan ketersediaan tempe untuk lauk pauk jamaah haji Indonesia.

Misalnya, saat Lukman mengunjungi dapur Global Taste dia menemukan jika di perusahaan katering itu kesulitan mendapatkan tempe.

Kendati demikan, masukan itu tidak bisa mendadak diterapkan pada tahun ini karena proses pengadaan tempe tidak bisa dilakukan secara mendadak tetapi harus terencana dengan baik.

Fasilitas kemudahan mendapatkan tempe bagi katering di Saudi setidaknya baru bisa diterapkan pada musim haji tahun berikutnya.

Pemerintah Indonesia sendiri berupaya untuk menyajikan makanan khas Indonesia agar jamaah dari Tanah Air dapat nyaman dalam beribadah haji.

Makanan merupakan salah satu hal krusial yang mempengaruhi kenyamanan beribadah karena jika jamaah tidak bernafsu makan bisa saja mempengaruhi kebugarannya karena kurang asupan nutrisi yang berkecukupan.

Lukman mengatakan pengadaan makanan bercita rasa Nusantara merupakan bagian dari komitmen pemerintah menyelenggarakan ibadah haji yang berkualitas bagi jamaah Indonesia.

Sementara itu, juru masak Restoran Global Taste Jabal Nur Makkah Juju Saputra mengatakan tempe merupakan salah satu bahan baku lauk pauk jamaah calon haji Indonesia tetapi bahan makanan tersebut sangat sukar ditemukan di Arab Saudi, kata 

"Kecap kami masih bisa dapat. Tapi tempe susah sekali," kata Juju.

Dia mengatakan perusahaan katering tempatnya bekerja itu harus mencari tempe mentah sampai ke Jeddah yang jaraknya sekitar 60-70 kilometer atau dengan waktu tempuh kira-kira satu jam.

Kebutuhan tempe, kata dia, tergolong mendesak karena sesuai kontrak katering di Arab Saudi dengan pemerintah Indonesia adalah menyajikan makanan bercita rasa Nusantara.

Olahan dari tempe merupakan salah satu sajian khas Nusantara bagi jamaah Indonesia. Termasuk dalam paket makanan itu adalah menu olahan ikan patin.

Adapun tempe mentah yang dipersiapkan untuk kebutuhan jamaah Indonesia adalah 9.800 porsi dalam satu hari.

Secara umum, bahan makanan untuk diolah di katering tidak tahan lama termasuk tempe, sayur-sayuran dan buah-buahan sehingga tidak bisa disimpan dalam durasi panjang.

Khusus untuk tempe, dia berharap pemerintah Indonesia bisa memfasilitasi agar salah satu bahan baku makanan Indonesia itu mudah didapatkan di Mekkah.

Dengan begitu, lanjut dia, akan memudahkan katering di Mekkah untuk memperoleh tempe yang akan diolah menjadi lauk pauk jamaah Indonesia.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024