Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan ada kajian lebih mendalam mengenai penataan pohon cemara di kawasan Gumuk Pasir Pantai Parangkusumo dan Parangtritis.
"Terkait pohon di gumuk pasir itu mestinya ada kajian yang mendalam dan serius kalau memang betul prediksi tanpa pohon cemara yang sedemikan rupa pantai selatan akan berkembang," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Selasa.
Perlunya kajian yang mendalam terkait penataan pepohonan cemara udang di kawasan gumuk pasir itu karena menurutnya ada dua kepentingan yang berbeda, akan tetapi kepentingan itu saling terkait dalam pengembangan pantai selatan.
"Yang satu ingin mempertahankan posisi pantai biar tidak ada abrasi sehingga harus ada pohon, tetapi kalau pohon cemara tetap di situ artinya gumuk pasir akan mati, karena menghalangi arah angin dari selatan," katanya.
Ia mengatakan, sebab sampai saat ini pasir yang terbawa angin selatan tidak masuk sampai ke gumuk pasir, dengan demikian pada saatnya nanti gundukan-gundukan pasir akan semakin dangkal atau bahkan menjadi rata.
"Itu karena di sisi utara akan terbang ke utara terbawa angin, sementara dari sisi selatan tidak ada pasir masuk lagi dan keindahan gumuk akan hilang karena pasir itu tidak bergerak leluasa di sana," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, kajian itu juga terkait dengan dampak ke pariwisata, karena pihaknya memang melihat objek wisata Pantai Cemara Sewu yang menawarkan pemandangan pepohonan cemara itu menjadi daya tarik tersendiri.
"Dan kalau itu dipertahankan bisa untuk menjaga abrasi tidak semakin parah, tetapi melestarikan gumuk pasir yang merupakan peninggalan dunia dan ada satu di Meksiko yang sudah rusak, menurut saya jauh lebih penting," katanya.
Dengan demikian, kata dia, penataan pohon kawasan gumuk pasir dengan tetap mempertahankan sebagian vegetasi itu juga akan menjadi daya tarik disamping sebagai kawasan geopark yang harus dilestarikan juga sisi pariwisatanya.
"Apalagi di tempat lain tidak ada, artinya itu sangat spesial dan pada saatnya akan menjadikan DIY, khususnya Bantul mampu menjaga konservasi peninggalan alam yang juga sektor pariwisata," katanya.
Berita Lainnya
Pemanfaatan pasir laut di tujuh lokasi guna kebutuhan lokal
Selasa, 19 Maret 2024 11:30 Wib
Aliran lahar dingin Gunung Semeru jebak empat truk pasir
Senin, 4 Maret 2024 5:09 Wib
Elektrifikasi pertanian dorong petani Bantul tanam sayuran
Selasa, 20 Februari 2024 9:14 Wib
BPBD DIY ingatkan masyarakat jangan menambang pasir di daerah bahaya Merapi
Kamis, 25 Januari 2024 12:45 Wib
Sleman menyiapkan dua ton gula pasir per kecamatan untuk pasar murah
Rabu, 1 November 2023 22:01 Wib
Disperindag Sleman stabilkan harga gula pasir
Selasa, 31 Oktober 2023 19:21 Wib
Lahan pasir Kulon Progo ubah petani jadi jutawan
Sabtu, 28 Oktober 2023 16:12 Wib
Humas Polres Kulon Progo menanam bibit mangrove di Pasir Kadilangu
Jumat, 13 Oktober 2023 16:35 Wib