Akademisi: Pertemuan IMF-Bank Dunia momentum bangkitkan ekonomi syariah

id Ekonomi syariah,Pertemuan IMF-Bank Dunia

Akademisi: Pertemuan IMF-Bank Dunia momentum bangkitkan ekonomi syariah

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Jaka Sriyana berbicara dalam Forum Akademia tentang Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Kamis. (Foto Antara)

      Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Jaka Sriyana mengatakan Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali akan menjadi momentum penting kebangkitan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
        "Saya kira ini akan menjadi momentum besar bagi Indonesia dalam pengembangan ekonomi syariah," kata Jaka dalam Forum Akademia tentang Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Kamis.
         Seperti diketahui, Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali yang akan dihelat 8-12 Oktober di Bali itu akan membahas lima isu penting, salah satunya penguatan aspek ekonomi dan keuangan syariah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, baik di negara maju maupun negara berkembang.
          Jaka berharap selain memberikan efek yang cukup besar bagi perekonomian dunia, Pertamuan IMF-Bank Dunia itu  nantinya juga mampu melahirkan sejumlah regulasi dan edukasi yang mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. 
          "Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia saya kira memiliki potensi besar, sekalipun sektor keuangan maupun perbankan syariah ini bukan hanya untuk masyarakat muslim saja tetapi untuk masyarakat luas," kata pakar UMKM UII ini.
       Menurut Jaka, penerapan sistem ekonomi syariah di Indonesia telah menjadi komitmen pemerintah maupun Bank Indonesia. Kendati demikian progres pencapaiannya masih perlu ditingkatkan karena di Indonesia pangsa pasar perbankan syariah masih mencapai 5 persen, dan keuangan syariah mencapai 8 persen.
        "Padahal di negara tetangga seperti Malaysia pangsa pasar perbankan maupun keuangan syariah telah mencapai 80 persen," kata dia.
          Isu mengenai ekonomi syariah, menurut Jaka, sangat tepat dimasukkan sebagai salah satu tema penting dalam pertemuan tahunan itu. Pasalnya, Kekuatan konsep ekonomi syariah telah diakui dan diterapkan oleh banyak negara di belahan dunia.
        Ia mencontohkan sejumlah negara maju yang telah menerapkan konsep ekonomi Islam itu di antaranya Inggris yang kini telah memiliki regulasi ekonomi syariah yang sangat lengkap. Demikian juga, Prancis yang telah mendeklarasikan diri sebagai pusat 'Sukuk' (surat berharga syariah) dunia.
        "Itu menggambarkan bahwa baik dari sisi pemerintahan maupun bisnis, negara-negara tersebut terbuka terhadap ekonomi syariah. Mereka memahami dan meyakini bahwa sistem ekonomi itu menjadi sektor yang lebih baik dari sisi keadilan," kata dia.
         Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Forum Akademia tentang Ekonomi Syariah di Yogyakarta, Kamis, untuk menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 8-12 Oktober di Bali.
        Forum yang dihadiri ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi UII itu dihelat oleh Kemkominfo sebagai wujud tanggung jawab untuk mensosialisasikan berbagai tema yang akan diangkat dalam Annual Meeting IMF-World Bank, salah satunya ekonomi syariah.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024