Sepasang pengantin "nikah unik" di pameran kerajinan

id Nikah Unik

Sepasang pengantin "nikah unik" di pameran kerajinan

Sepasang pengantin ikuti Nikah Unik di dalam arena Pameran Kerajinan di JEC Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Sepasang pengantin melangsungkan pernikahan bertajuk 'Nikah Unik' di dalam arena pameran kerajinan SAExpo -Stock Sale yang digelar di Jogja Expo Center, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.
     
"Kegiatan ini adalah pertama di Indonesia dan dunia, karena adanya pernikahan di dalam suatu pameran kerajinan, selain itu prosesinya juga unik syarat makna disaksikan ratusan orang," kata Panitia Kegiatan 'Nikah Unik' Ryan Budi Nuryanto disela kegiatan. 
     
Kegiatan Nikah Unik yang diadakan SAExpo bekerja sama dengan Forum Taaruf Indonesia (Fortais) Sewon Bantul dan didukung Paguyuban Rias Katalia dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda ini mengambil tema "100 persen Cinta Indonesia".
     
"Dengan Peringatan Sumpah Pemuda ini kita menghayati kembali semangat sumpah pemuda untuk diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya. 
       
Prosesi diawali dengan kirab busana Kebhinekaan dengan diiringi lagu nasionalisme dan dilanjutkan dengan prosesi ijab qabul di atas empat buah perbot atau alat pembentuk keramik dengan mahar seperangkat alat shalat dan ikrar Sumpah Pemuda.
     
Pasangan pengantin itu adalah Sophi Arifudin (29) asal Rejowinangun, Kotagede Kota Yogyakarta dan Suyani (27) asal Slogoretno, Jatipurno, Wonogiri, Jawa Tengah. Mereka memakai busana Bali Agung dengan pengiring 28 orang berbusana adat Kebhinekaan. 
     
"Ijab di atas perbot berbentuk dua lempengan yang disusun berlapis laker bagian atas dapat berputar dan bawah sebagai dasarnya. Ini digunakan untuk membuat keramik dengan teknik putar, dimana putaran tersebut menjadi gerakan sentris," katanya. 
     
Hal itu, kata dia, mengandung filosofi agar nantinya pasangan yang menikah memusatkan diri pada perilaku bermasyarakat dan berketuhanan. Dan ini menandakan bahwa jika telah masuk mahligai kehidupan harus terus berputar bersama dalam suka dan duka. 
     
"Dengan semangat Kebhinekaan Indonesia ini, dengan perbedaan kekuatan cinta mari kita sebarkan virus 100 persen Cinta Indonesia," kata Ryan. 
     
Ia mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudnya pasangan sakinah, sejahtera membawa keberkahan untuk Indonesia sesuai dengan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat ber-Pancasila dilandasi cinta NKRI dengan semangat sumpah pemuda. 
     
"Dengan perbedaan yang ada ini sebagai perekat Persatuan Bangsa berlandaskan budaya dan kearifan lokal daerah masing-masing peserta, sehingga nantinya pernikahan ini membawa misi, religi, budaya, sosial, kebangsaan dan destinasi wisata DIY," katanya.