"Smart city" Yogyakarta wujudkan pariwisata berbasis budaya

id smart city

"Smart city" Yogyakarta wujudkan pariwisata berbasis budaya

Workshop smart city di Pemerintah Kota Yogyakarta (Foto Antara/Eka Arifa Rusqiyati) )

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Terwujudnya pariwisata berbasis budaya yang menjadi target pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah digunakan sebagai kerangka acuan dalam pengembangan “smart city” Pemerintah Kota Yogyakarta.
   
“Tujuan pembangunan, yaitu pariwisata berbasis budaya diharapkan bisa segera direalisasikan menggunakan konsep ‘smart city’, dan pada akhirnya mampu meningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Pendamping Smart City untuk Yogyakarta dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Hadi Mulyanto di Yogyakarta, Jumat.
   
Menurut dia, perkembangan “smart city” di Yogyakarta sudah baik bahkan terbilang cukup pesat karena sejumlah sasaran yang menjadi target yang disusun berdasarkan tahapan sudah bisa direalisasikan.
   
Namun demikian, Hadi mengingatkan bahwa pengembangan “smart city” tidak hanya diartikan dalam wujud penggunakan teknologi informasi paling mutakhir namun juga harus diimbangi dengan sumber daya manusia dan proses yang harus dilalui.
   
“Jika hanya mengedepankan teknologi, maka menjadi kurang tepat. Harus dipadukan dengan sumber daya yang juga cerdas dan proses,” katanya.
   
Dengan adanya “smart city”, Hadi menambahkan, berbagai hal dapat diintegrasikan dengan lebih mudah sehingga pekerjaan bisa dilakukan lebih cepat, efisien dan murah.
   
Saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menyusun rencana induk “smart city” di Yogyakarta yang mengacu pada RPJMD dengan menempatkan pariwisata sebagai isu strategis yang bisa dijadikan panduan bagi seluruh OPD.
   
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono mengatakan, rencana induk “smart city” sudah memuat capaian yang harus direalisasikan secara bertahap.
   
“Penerapan ‘smart city’ memang akan menyederhakan pekerjaan, bahkan sangat penting bagi Yogyakarta yang mengalami kendala dalam keterbatasan sumber daya manusia,” katanya.
   
Penerapan “smart city”, kata Tri, bahkan bisa dimanfaatkan untuk membantu pemerintah daerah dalam mengambil kebijakankarena bisa digunakan untuk mengintegrasikan dan membaca beragam data sekaligus menyusun analisisnya.
   
Sementara itu, Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Suciati mengatakan, sampai saat ini sudah ada 59 jenis aplikasi yang dimiliki oleh hampir semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.
   
“Aplikasi yang ada jenisnya beragam, mulai dari aplikasi yang bisa digunakan untuk layanan publik hingga aplikasi yang sifatnya informasi serta aplikasi internal pemerintah daerah,” katanya.
   
Sejumlah aplikasi yang bisa digunakan di antaranya layanan kegawatdaruratan, layanan kesehatan, hingga layanan perpajakan. “Seluruh aplikasi tersebut akan dipusatkan dalam satu aplikasi besar yaitu Jogja Smart Service (JSS),” katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024