Menteri Yohana kawal kasus perkosaan mahasiswi UGM

id Menteri yohana,Ugm

Menteri Yohana kawal kasus perkosaan mahasiswi UGM

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise menjawab pertanyaan pers seusai memebrikan kuliah umum di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, Jumat. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise memastikan akan terus mengawal penyelesaian kasus dugaan pemerkosaan yang dialami mahasiswi Universitas Gadjah Mada.
       
"Kami, kementerian akan tetap memdampingi proses ini supaya apapun yang dilakukan yang namanya kekerasan seksual harus berhadapan dengan hukum karena sudah ada Undang-Undang-nya," kata Yohana seusai memebrikan kuliah umum bertajuk "Gender Equality Dalam Era Digital Innovation di Indonesia" di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, Jumat.
         
Menurut Yohana pihaknya telah melakukan koordinasi dan pengecekan terkait perkembangan penanganan peristiwa tersebut. Berdasarkan laporan yang ia terima antara keluarga terduga pelaku maupun korban serta pihak UGM masih dalam proses mediasi untuk mengetahui kronologi kasus yang sebenarnya terjadi.
         
"Saya sudah koordinasi dengan kepala dinas di sini. Setelah dicek ke korban dan juga keluarga masing-masing kelihatannya masih dalam proses mediasi. Kita lihat nanti apakah dilanjutkan ke ranah 
hukum atau tidak," kata dia.
         
Ke depan, Yohana berharap UGM dapat menjadi universitas yang reponsif gender yang ramah terhadap perempuan dan anak.
     
Kementerian PPA, menurut Yohana, sudah membuat model universitas yang responsif gender. Di tingkat sekolah, menurut dia, sudah ada 10.000 sekolah ramah anak.
     
"Saya nanti mulai meluncurkan beberapa universitas yang responsif gender. Jadi diharapkan dalam universitas tidak boleh ada lagi kekerasan dalam segala bentuk baik terhadap anak maupun perempuan," kata dia.
     
Seorang mahasiswi Fisipol UGM diduga menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh sesama rekan KKN, mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2014.
     
Peristiwa ini terjadi saat mahasiswi angkatan 2014 ini mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Seram, Maluku, pertengahan tahun 2017. Peristiwa itu diungkap oleh Balairung Press (Badan Pers Mahasiswa UGM) melalui laporan yang diunggah pada 5 November 2018.