Satgas Pangan DIY gencarkan pengawasan distribusi pangan

id Pangan

Satgas Pangan DIY gencarkan pengawasan distribusi pangan

Ilustrasi, stok pangan di pasar tradisional (Foto Antara/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA News Jogja) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri atas unsur Polda DIY bersama sejumlah instansi terkait? menggencarkan pemantauan distribusi pangan di lima kabupaten/kota menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2019.

"Mulai awal Desember kami sudah turun di kalangan distributor hingga pedagangan sampai tingkat bawah," kata Kepala Seksi Pangan dan Penyaluran Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Guntur Wahyu Anggoro di Yogyakarta, Sabtu.

Guntur mengatakan Satgas Pangan yang telah dibentuk pada November itu terdiri atas unsur Polda DIY, Disperindag DIY, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre DIY, serta Dinas Pertanian DIY.

Menurut dia, gangguan distribusi pangan baik hasil pertanian atau industri perlu diwaspadai setiap menghadapi momentum hari besar keagamaan seperti ?Natal dan Tahun Baru. Melonjaknya harga komoditas pangan, menurut dia, tidak jarang diakibatkan aksi-aksi penimbunan.

Pengawasan bersama Satgas Pangan, kata dia, lebih ditekankan untuk mencegah adanya penimbunan kebutuhan pokok yang mengakibatkan gejolak harga di pasaran.

Namun demikian, menurut dia, berdasarkan pengecekan di sejumlah pasar tradisional maupun pihak distributor, secara umum kondisi persediaan seluruh kebutuhan pokok di DIY aman.

"Kalau ada potensi penimbunan langsung kita beri teguran, kalau masih tidak bisa langsung kami cabut izin usahanya," kata dia.

Menurut Guntur, meski secara umum saat ini harga komoditas pokok masih stabil, terdapat sejumlah komoditas yang terus dipantau tren harga maupun persediaannya yakni gula pasir, beras, serta telur ayam karena biasanya mengalami lonjakan permintaan mendekati Natal dan Tahun Baru.

Untuk menjaga stabilitas harga pangan, Disperindag DIY bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY juga menggelar operasi pasar (OP) beras mulai November 2018. Untuk periode November beras yang digelontorkan mencapai 26 ton dan pada Desember 2018 mencapai 21 ton. "Kami targetkan beras OP sudah habis sampai 20 Desember 2018," kata dia.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024