Jakarta (ANTARA) - Tinggal di negara yang secara geografis memiliki potensi bencana, masyarakat Indonesia dinilai perlu mengharmonisasi diri dengan kondisi tersebut, hal tersebut disampaikan Plh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo saat konferensi pers di Kantor BNPB, Sabtu.
Menurut Agus, Indonesia memang dikelilingi oleh lempengan yang sewaktu-waktu bergeser dengan kekuatannya masing-masing. Jika lempengan yang satu tak bisa menopang kekuatan lempengan yang lain, maka gempa bisa terjadi.
“Gempa adalah konsekuensi pergerakan lempeng, rata-rata kecepatannya lima sampai enam centimeter per tahun. Jadi wajar ada gempa di Indonesia karena ada di tumpukan lempeng yang terus bergerak. Konsekuensi tinggal di sini ya harus mampu menyesuaikan,” ucap Agus.
Menurut dia, visi penanggulangan bencana adalah menjauhkan manusia dari bencana, namun jika sulit untuk dilakukan, maka pindahkan manusianya dari lokasi yang berpotensi bencana.
Meski demikian, Agus tak memungkiri kalau dua poin ini tak pernah mudah untuk dilakukan, oleh karena itu ada visi ketiga yakni mengharmonisasikan manusia dengan bencana.
“Menyesuaikan hidup kita dengan situasi ini. Supaya kita berpikir menyesuaikan diri. Bagaimana membuat bangunan supaya enggak ambruk, kalau enggak bisa lari saat tsunami, siapkan shelter,” ucap dia.
Pihaknya juga selama ini sudah melakukan pelatihan mitigasi bencana untuk masyarakat pesisir pantai yang dilakukan via daring.
Lewat pelatihan ini, BNPB berharap masyarakat lebih siaga pada potensi bencana yang bisa datang kapan saja. “Jadi kita akan membantu desa-desa sepanjang pantai untuk menjadi desa tangguh bencana, mereka paham apa saja potensi bencana dan langkah-langkah mitigasinya,” ucap dia.
Berita Lainnya
Kemenag mitigasi pemberangkatan jamaah calon haji pascaerupsi Gunung Ruang, Sulut
Jumat, 3 Mei 2024 6:49 Wib
Airlangga Hartarto kaji ulang BLT Mitigasi Risiko Pangan
Selasa, 23 April 2024 0:18 Wib
BMKG gunakan teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang, Sulut
Kamis, 18 April 2024 9:45 Wib
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, meletus
Rabu, 17 April 2024 5:42 Wib
Bawaslu RI menyiapkan jajaran untuk mitigasi Pilkada Serentak 2024
Sabtu, 6 April 2024 5:33 Wib
Ilmuwan: Di Pulau Jawa ada 75 sesar aktif
Kamis, 4 April 2024 9:09 Wib
BRIN: Jejak patahan Baribis-Kendeng mengarah Jakarta diteliti
Rabu, 3 April 2024 17:36 Wib
Pantau risiko bencana, pemudik perlu gunakan InaRisk
Selasa, 2 April 2024 17:43 Wib