UIN Sunan Kalijaga fokus menuju World Class University

id uin sunan kalijaga

UIN Sunan Kalijaga fokus menuju World Class University

Rektor UIN Sunan Kalijaga (Suka) Prof KH Yudian Wahyudi (tengah) pada peringatan Hari Lahir Ke-86 UIN Suka (ANTARA/HO-UIN Suka)

Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta fokus menuju World Class University atau universitas berkelas dunia dalam bidang Studi Keislaman.  

"Memang tidak mudah untuk mencapai itu semua, tetapi akan terus diperjuangan dalam berbagai hal, hingga cita-cita itu terwujud," kata Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof KH Yudian Wahyudi di Yogyakarta, Kamis.

Dalam Rapat Senat Terbuka Mensyukuri Kelahiran UIN Sunan Kalijaga yang ke-86, Yudian mengatakan sudah banyak yang dicapai UIN Sunan Kalijaga hingga mendapat pengakuan internasional dan itu harus terus dilanjutkan.

Di bidang manajemen kelembagaan, UIN Sunan Kalijaga sudah mendapatkan pengakuan dari  Lembaga Akreditasi Internasional TUV-Reinland.

Di bidang Pengembangan Akademik, UIN Sunan Kalijaga dapat mempertahankan Akreditasi A dengan skor 372, yang sebelumnya adalah A dengan skor 364 dari BAN-PT, dan mendapat pengakuan dari Lembaga Akreditasi Internasioanal AUN-QA.

Menurut dia, sudah ada enam Prodi S1 (Pendidikan Kimia, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah, Akidah dan Filsafat Islam, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir) dan Program S2 Interdisciplinary Islamic Studies berhasil mengantongi Akreditasi Internasional dari AUN-QA.

Menyusul tiga Prodi S1 (Ilmu Kesejahteraan Sosial, Sosiologi, dan Ilmu Hukum) juga dalam proses Akreditasi Internasional AUN-QA.

Ia mengemukakan UIN Sunan Kalijaga dalam proses mempersiapkan 9 kriteria akreditasi internasional, di mana 40 persen syaratnya adalah prestasi pengembangan akademik di tingkat internasional.

"Dalam hal ini tantangan yang harus diatasi adalah membiasakan sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga untuk melakukan penulisan karya ilmiah, karena sebagian besar mahasiswa dan dosen adalah dari pesantren yang terbiasa melakukan hapalan dibanding menulis," kata Yudian.
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024