Gunung Kidul mulai bebaskan lahan untuk proyek infrastruktur

id Pemkab Gunung Kidul,Gunung Kidul,Pembebasan lahan

Gunung Kidul mulai bebaskan lahan untuk proyek infrastruktur

Masyarakat Kabupaten Gunung Kidul memanfaatkan air telaga untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, khususnya memberi minum hewan ternak. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2020, akan memulai pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur hingga pemenuhan kebutuhan air bersih.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunung Kidul Winaryo di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan sedikitnya ada tiga titik kegiatan yang direalisasikan tahun ini, yakni jalan masuk proyek perkantoran Siraman, Wonosari, Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) Kecamatan Tepus dan Tanjungsari, dan SDN Piyaman kegiatan menambah ruangan guru.

"Kami merencanakan pembebasan lahan untuk proyek tersebut pada tahun ini," kata Winaryo.

Namun demikian, ia belum bisa menyinggung persiapan anggaran, karena yang kompeten menangani adalah tim appraisal. Kalau sudah ada gambaran, baru kemudian pemkab melakukan pemetaan kebutuhan pendanaan.

"Kami belum bisa sampaikan sekarang. Namun untuk titik-titiknya sudah ada,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Sri Suhartanto mengatakan saat ini, pihaknya baru menyusun rencana induk pembangunan kantor pemerintahan terpadu, dan ada beberapa tahap yang sudah direalisasikan.

Rencananya, kantor pemerintahan terpadu akan dibangun, kantor Bappeda, DPUPRKP, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kebudayaan (Disbub), Dinas Pertanian dan Pangan hingga Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) akan berkantor dalam satu komplek.

"Tahap awal gedung yang dibangun kantor BPBD. Sesuai dengan penyusunan rencana induk, komplek perkantoran terpadu akan digunakan di sepuluh OPD," katanya.