Pemkab Bantul imbau ASN jadi pelopor kebersihan lingkungan cegah penyakit

id Pemkab Bantul

Pemkab Bantul imbau ASN jadi pelopor kebersihan lingkungan cegah penyakit

Kantor Pemkab Bantul, DIY. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau para aparatur sipil negara di instansi pemerintahan daerah setempat menjadi pelopor kebersihan di lingkungan masyarakat sekitarnya guna mencegah timbulnya penyakit, terutama demam berdarah, saat musim hujan ini.

Asisten Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Pemkab Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Senin, mengatakan untuk mencegah berkembang biak nyamuk penyebab demam berdarah dengue, semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah, harus bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan.

"Untuk itu, saya mengimbau kepada semua ASN untuk bisa menjadi pelopor kebersihan di lingkungannya sebagai tindakan preventif dan untuk meminimalisir terjadinya kasus merebaknya berbagai penyakit, khususnya penyakit DBD di musim hujan ini," katanya saat memimpin apel ASN di halaman Kompleks Parasamya Bantul.

Apalagi, katanya, dengan adanya kasus DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti di Bantul pada musim hujan ini, hal tersebut cukup memprihatinkan semua pihak, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan di bidang kesehatan.

Menurut data Dinas Kesehatan Bantul, hingga akhir Februari terdapat sekitar 160 kasus DBD, sedangkan selama 2019 terjadi 1.033 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo beberapa waktu lalu meminta masyarakat selalu memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal dan meminimalisasi tempat-tempat yang berpotensi tergenang air dan bisa menjadi sarang nyamuk.

Untuk mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk di bak penampungan kamar mandi, pihaknya menyiapkan abate atau obat tabur yang berfungsi membunuh jentik nyamuk. Obat tersebut bisa diperoleh di rumah sakit maupun puskesmas terdekat.

"Jadi kita Dinkes dan puskesmas menyiapkan abate untuk kemudian bubuk larvasida ditabur ke masing-masing penampungan, jadi kalau memang tidak mungkin dibersihkan setiap lima hari atau seminggu sekali kasih abate, minta di puskesmas gratis," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024