Sekolah di Yogyakarta melakukan pembatasan kegiatan luar ruang

id Sekolah,pembatasan,kegiatan,pencegahan,COVID-19

Sekolah di Yogyakarta melakukan pembatasan kegiatan luar ruang

Ilustrasi kegiatan studi wisata dari sekolah (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta meminta sekolah untuk melakukan pembatasan terhadap kegiatan luar ruang seperti berkemah dan studi wisata, sebagai salah satu upaya pencegahan potensi penularan COVID-19 di satuan pendidikan.

“Edaran dari Kementerian langsung kami tindak lanjuti dengan mengirim surat edaran ke sekolah-sekolah terkait upaya pencegahan penularan COVID-19, tepat satu hari setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan edaran,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budhi Asrori di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, tidak ada keberatan dari sekolah terkait pembatasan kegiatan di luar ruang, meskipun terkadang sudah ada biaya yang dipungut dari siswa misalnya untuk kegiatan studi wisata ke luar daerah.

Jika sekolah sudah memungut biaya, Budhi meminta agar sekolah mengembalikan uang tersebut kepada siswa karena dalam surat edaran tersebut tidak dinyatakan batas waktu pemberlakuannya.

“Kami yakin sekolah memahami hal ini dan bisa melaksanakannya dengan baik. Sedangkan untuk kegiatan pencegahan juga dilakukan melalui edukasi hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan benar,” katanya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 15 Yogyakarta Siti Arina Budi Astuti menyatakan sudah menerima Surat Edaran Nomor 421/2439 dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terkait pencegahan COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan pada 10 Maret.

“Ada beberapa kegiatan yang harus ditunda, yaitu kegiatan kemah di akhir Maret untuk siswa kelas 7 yang seharusnya dilakukan di bumi perkemahan di Srandakan,” katanya.

Selain itu, kegiatan pelantikan pleton inti yang seharusnya dilakukan di Kaliurang juga terpaksa dibatalkan dan diganti dengan kegiatan pelantikan di sekolah.

“Kami pun melakukan sosialisasi kepada siswa dan juga orang tua mengenai berbagai penundaan kegiatan di luar ruang,” katanya yang menyebut penundaan kegiatan di luar ruang juga dilakukan mengingat kondisi cuaca di musim hujan yang masih tidak menentu.

Sedangkan untuk kegiatan studi wisata ke luar daerah, lanjut dia, tidak terganggu karena sudah dilakukan pada Januari.

“Anak-anak pun terus dibiasakan untuk menjalankan hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan memakai sabun. Kebersihan lingkungan sekolah juga tetap dijaga dengan kegiatan Jumat Bersih,” katanya yang memiliki lebih dari 1.000 siswa di sekolah tersbeut.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024