Empat tenaga medis RSUP Dr Sardjito dinyatakan positif COVID-19

id COVID-19,sardjito,tenaga medis

Empat tenaga medis RSUP Dr Sardjito dinyatakan positif COVID-19

Petugas medis melintasi ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta. ANTARA/ Hendra Nurdiyansyah.

Yogyakarta (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta menyatakan terdapat empat tenaga medis di rumah sakit tersebut yang positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19).

Kepala Bagian Humas dan Hukum RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan di Yogyakarta, Senin, mengatakan empat tenaga medis itu terdiri atas tiga orang dokter dan seorang perawat.

"Yang saya sebutkan tadi hasilnya positif (COVID-19) semua," kata Banu.

Menurut Banu, tiga dokter yang dinyatakan positif COVID-19, terinfeksi ketika ketiganya bersinggungan di DKI Jakarta. Demikian pula dengan satu perawat juga terpapar setelah bersinggungan dari DKI Jakarta.

Oleh sebab itu, kendati empat tenaga medis di RSUP Dr Sardjito positif COVID-19, Banu memastikan bahwa hingga kini belum ada penularan lokal virus corona baru, khususnya di kalangan tenaga medis di RSUP Dr Sardjito.

"Jadi belum ada paparan lokal untuk tenaga medis kita," kata dia.

Saat ini keempat tenaga medis itu telah diisolasi. Berdasarkan uji swab yang dilakukan sebanyak tiga kali, seluruhnya masih menunjukkan hasil positif COVID-19.

"Tapi secara klinis kondisinya membaik artinya tidak ada keluhan pemberat tapi swab bersangkutan belum menunjukkan negatif," kata dia.

Untuk melindungi tenaga medis dari paparan COVID-19, ia mengatakan seluruh pasien atau pengunjung RSUP Dr Sardjito diwajibkan menggunakan masker. Setiap orang yang masuk ke rumah sakit itu harus melalui pengecekan suhu tubuh.

Ia juga meminta setiap pasien yang masuk ke RSUP Dr Sardjito bersikap jujur saat memberikan keterangan kepada tenaga medis terkait kondisi fisik maupun riwayat aktivitasnya sebelum sakit.

"Kami ingin melindungi tenaga medis yang ada di rumah sakit ini sebagai garda terdepan melawan COVID-19 sehingga jangan sampai tertular oleh pasien yang tidak jujur," kata dia.