Pasien dalam pengawasan COVID-19 di Bantul menjadi 20 orang

id Dinkes Bantul

Pasien dalam pengawasan COVID-19 di Bantul menjadi 20 orang

Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, DIY. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Pasien dalam pengawasan untuk kasus Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 yang terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (3/5) bertambah tujuh orang dari yang sebelumnya 13 orang.

Dalam laman media sosial Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul yang diperbaharui, Minggu menyatakan meski terdapat penambahan tujuh pasien PDP, namun ada dua PDP yang dinyatakan negatif berdasarkan hasil pemeriksaan swab.

"Terdapat perubahan data kasus COVID-19, antara lain PDP bertambah tujuh orang, PDP dengan hasil SWB negatif dua orang," demikian informasi terkini dari Gugus Tugas.

Dengan adanya penambahan tujuh orang PDP dan dua PDP negatif, maka total pasien kategori tersebut yang terdata pada Minggu berjumlah 18 orang dan masih menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit rujukan COVID-19.

Sementara untuk pasien konfirmasi positif corona jenis baru itu yang masih dirawat hingga Minggu (3/5) berjumlah 17 orang. Sedangkan total warga Bantul yang pernah positif COVID-19 sejak awal sebanyak 30 orang, 11 orang dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, rumah sakit yang merawat pasien positif adalah RSPAU Hardjolukito dua orang, RS Bethesda satu orang, RS Lapangan Khusus COVID-19 Bantul 10 orang, RS Panembahan Senopati tiga orang dan Jogja International Hospital (JIH) satu orang.

"Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum dan setelah berkegiatan. Tetap beribadah di rumah saja," kata Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul itu.

Pria yang akrab disapa dokter Oky itu mengatakan, guna mendeteksi dini orang terpapar COVID-19, pihaknya akan melakukan rapid test menyasar warga umum dengan kriteria-kriteria tertentu yang punya riwayat perjalanan dari daerah terjangkit khususnya epidemi tinggi seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Surabaya dan Bali.

Selain punya riwayat dari daerah terjangkit atau pelaku perjalanan, kata dia, rapid test dilayani bagi warga dengan kriteria yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif corona jenis baru itu maupun warga kontak erat dengan orang tanpa gejala (OTG) rapid test positif.

"Rapid test akan dilaksanakan di halaman parkir Dinkes Bantul pada 5 Mei, cara untuk rapid test ini adalah warga mendaftarkan diri mulai 3 Mei melalui aplikasi yang dibuat Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bantul, target maksimal pada pelayanan ini 250 orang," katanya.