Bantul beli hasil panen petani apabila harga jual anjlok

id Bupati Bantul

Bantul beli hasil panen petani apabila harga jual anjlok

Bupati Bantul Suharsono duduk bersama petani saat memberi pengarahan pada acara panen raya bawang merah ramah lingkungan di Nawungan Desa Selopamioro Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta siap membeli hasil panen tanaman pangan para petani daerah ini apabila harga jual ke pengepul atau pedagang besar anjlok dan berakibat pada kerugian dalam budidaya pertanian itu.

"Untuk pemasaran sejauh ini tidak ada masalah, tapi manakala ada permasalahan sampaikan ke saya, saya sanggup membeli manakala masa panen harganya anjlok," kata Bupati Bantul Suharsono usai panen raya bawang merah di Pedukuhan Nawungan Desa Selopamioro Bantul, Jumat.

Menurut dia, Pemkab punya komitmen bahwa sektor pertanian harus terus didorong agar mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani, sehingga Bupati tidak ingin ada petani yang mengeluh karena hasil panen merugi.

Bahkan, kesanggupan Pemkab membeli hasil panen tanaman pangan para petani Bantul, tidak hanya untuk komoditas tertentu seperti bawang merah yang selama ini cenderung naik turun tergantung ketersediaan dan permintaan.

"Apa saja tidak hanya bawang merah, cabai beras dan lain-lain sebagainya. Pokoknya saya sebagai kepala daerah bertanggung jawab tidak mau dengar lagi ada petani yang merugi," kata Bupati.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Lestari Mulyo Nawungan Juwari mengatakan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi para petani, yaitu selain persoalan bibit bawang merah yang terkadang sulit didapat, juga persoalan pemasaran hasil panen.

"Setelah bibit, yang jadi kendala juga masalah pemasaran, tapi kalau di sini diadakan seperti program Kepala Dinas Pertanian yang mau dipasarkan lelang juga harus sedikit demi sedikit, karena tidak mudah melaksanakan dan menyadarkan petani," katanya.

Namun demikian, kata dia, selama ini terkait pemasaran bawang merah panen petani Nawungan sudah dimudahkan dengan upaya pemerintah daerah yang memviralkan Nawungan sebagai sentra bawang merah ramah lingkungan, sehingga para pengepul tertarik untuk membeli hasil panen.

"Yang penting bagi petani dengan viralnya Nawungan sebagai sentra bawang merah ramah lingkungan oleh dinas tengkulak penebas itu uang mukanya sudah lebih dari 10 persen, itu kebanggaan bagi petani Nawungan, karena sudah tidak ada penebas yang lari meninggalkan kami," katanya.