Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan keluarga berperan sentral dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di masyarakat agar tidak semakin meluas.
Hasto dalam bincang-bincang tentang pentingnya 3M di Graha BNPB Jakarta yang dipantau melalui saluran Youtube, Kamis, menjelaskan saat ini klaster penularan COVID-19 di Indonesia sudah saling berkaitan satu sama lain karena terhubung oleh klaster keluarga.
Dia menyebut orang-orang yang banyak beraktivitas di luar rumah pada akhirnya akan kembali ke rumah di mana terdapat banyak anggota keluarga dengan risiko yang berbeda-beda apabila terpapar COVID-19.
Menurut Hasto, klaster keluarga tidak dihindari dalam penularan COVID-19 saat ini di Indonesia karena mobilitas penduduk yang tinggi.
Namun demikian, hal itu juga bisa menjadi strategi untuk memutus rantai penularan pada keluarga dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.
"Pencegahan tingkat hulu keluargalah jadi sentralnya. Karena bagaimanapun juga tempat berkumpul dari manapun aktivitasnya adalah keluarga. Mau tidak mau keluarga jadi klaster terakhir setelah klaster lain dilewati, dan klaster keluarga ini strategis juga untuk dilakukan intervensi," kata Hasto.
Oleh karena itu perlu dikuatkan pemberdayaan keluarga, khususnya dalam pencegahan penularan COVID-19.
Ketika keluarga dikuatkan, menurut Hasto, anak atau orang muda yang memiliki sistem imun lebih kuat bisa menjaga orang tua dan lansia yang berisiko tinggi bila terpapar.
"Insyaallah sukseslah kita mencegah morbiditas," kata Hasto.
Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Dwi Listyawardani menyebutkan pentingnya mengedukasi keluarga tentang prinsip 3M.
Dwi Listyawardani atau yang akrab disapa Dani tersebut, memaparkan prinsip 3M dimulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Dia menjelaskan apabila dalam keluarga sudah memiliki kesadaran tinggi untuk menerapkan protokol kesehatan 3M, klaster penularan keluarga dapat terhindarkan yang efek berlipatgandanya bisa meminimalkan kasus COVID-19 di masyarakat.
"Setiap anggota keluarga masing-masing punya derajat risiko yang berbeda-beda, usia yang lebih tua ada komorbid memiliki risiko tertular jadi lebih besar. Oleh karena itu masing-masing harus mengambil peran untuk jaga diri," kata Dani.
Berita Lainnya
Gim mengandung kekerasan-rusak moral bangsa disorot
Jumat, 26 April 2024 8:01 Wib
Presiden Jokowi-Gibran masuk keluarga Partai Golkar
Rabu, 24 April 2024 15:18 Wib
Produksi film dokumenter "Harta Tahta Raisa", didukung keluarga Raisa
Rabu, 24 April 2024 12:11 Wib
Menteri PPPA bertemu keluarga RA Kartini diskusikan perempuan
Senin, 22 April 2024 20:44 Wib
Disnakertrans Bantul berdayakan keluarga miskin melalui program padat karya
Senin, 22 April 2024 10:48 Wib
Ternyata di Yogyakarta ada tiga srikandi pendamping keluarga penyelamat stunting
Minggu, 21 April 2024 20:58 Wib
Keluarga SYL akan diperiksa soal penyidikan pencucian uang
Sabtu, 20 April 2024 21:04 Wib
Gunung Ruang, Sulut, erupsi, 272 keluarga dievakuasi
Rabu, 17 April 2024 15:32 Wib