Verifikasi KBM tatap muka di Yogyakarta selesai pertengahan Januari 2021

id verifikasi kesiapan seolah,kegiatan belajar mengajar,tatap muka, yogyakarta

Verifikasi KBM tatap muka di Yogyakarta selesai pertengahan Januari 2021

Pakai Busana Daerah Siswa melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan mengenakan busana daerah di SMPN 9 Yogyakarta, Kamis (25/9). Setiap hari Kamis Pahing dalam penanggalan Jawa, para pelajar di Kota Yogyakarta diwajibkan untuk memakai busana daerah. (ANTARA FOTO/Noveradika)

Yogyakarta (ANTARA) - Meskipun kegiatan belajar mengajar di Kota Yogyakarta masih diselenggarakan secara daring, namun Dinas Pendidikan setempat tetap melakukan verifikasi terhadap kesiapan sekolah untuk pembelajaran tatap muka yang ditargetkan selesai pertengahan Januari.

“Saat ini kami masih melakukan verifikasi kesiapan sekolah, tetapi yang diutamakan baru untuk SD dan SMP baik negeri maupun swasta dan PKBM. Sedangkan untuk TK dan PAUD masih belum dilakukan tatap muka,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Ashrori di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, verifikasi dilakukan untuk melihat kesiapan sistem serta sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan di sekolah saat kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka digelar.

Sistem protokol kesehatan di antaranya meliputi prosedur pengantaran dan penjemputan siswa, proses belajar mengajar, kehadiran guru dan karyawan hingga penyediaan peta terkait informasi siswa dengan kondisi medis penyerta serta informasi riwayat bepergian siswa.

Sedangkan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan yang harus dipenuhi di antaranya thermogun, sarana cuci tangan, papan informasi untuk mengingatkan siswa selalu menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak, serta penanda arah untuk keluar masuk siswa, hingga penanda jaga jarak.

“Semuanya masuk dalam check list dan harus dipenuhi oleh sekolah. Untuk sekolah negeri, sudah memenuhi persyaratan yang diminta,” katanya.

Namun demikian, lanjut Budi, jika masih ada sekolah yang belum mampu memenuhi seluruh syarat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, maka sekolah memiliki waktu satu bulan untuk melengkapinya.

“Setelah semuanya lengkap, maka akan kami koordinasikan dengan Satgas Penanganan COVID-19. Apakah memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka atau tidak,” katanya.

Saat pemerintah daerah memutuskan untuk membuka sekolah tatap muka maka kemudian akan dilakukan pengecekan kembali terhadap kesiapan sekolah baru disampaikan ke orang tua siswa yang akan memberikan persetujuan atau izin.

Budi memastikan, seluruh keputusan akan didasarkan pada faktor keselamatan dan kesehatan seluruh warga sekolah.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 15 Yogyakarta Siti Arina Budiastuti mengatakan sudah melakukan sosialisasi sekolah tatap muka ke orang tua siswa kelas 9.

“Prioritas untuk kelas 9 karena siswa akan menghadapi ujian sekolah dan ujian daerah. Kami selanjutnya memberikan surat permohonan izin ke orang tua untuk melakukan sekolah tatap muka,” katanya.

Ia mengatakan, SMP Negeri 15 Yogyakarta sudah memenuhi seluruh persyaratan untuk menjalankan pembelajaran tatap muka, di antaranya wastafel cuci tangan di 80 titik termasuk di dalam kelas, thermogun 35 unit, dan alat semprot disinfektan serta penanda untuk mengingatkan siswa menjalankan protokol kesehatan 4M.

“Kami siap melakukan pembelajaran tatap muka. Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar siswa tetap belajar nyaman dan kesehatan terjaga,” katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024