Isoter Rusunawa Giripeni Kulon Progo rawat 24 pasien

id Isoter Rusunawa Giripeni,Kulon Progo,COVID-19

Isoter Rusunawa Giripeni Kulon Progo rawat 24 pasien

Isoter Rusunawa Giripeni Kabupaten Kulon Progo. ANTARA/HO-Humas Polres Kulon Progo

Kulon Progo, Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 24 pasien terkonfirmasi COVID-19 mulai menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat Rusunawa Giripeni, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak dioperasikan pada minggu lalu.

"Tadi pagi, jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menghuni tempat isolasi terpadu (isoter) Rusunawa Giripeni delapan orang. Kemudian, tadi siang bertambah 16 pasien, sehingga totalnya 24 pasien," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan isoter Rusunawa Giripeni ini kapasitasnya 192 tempat tidur. Isoter Rusunawa Giripeni diperuntukan untuk merawat pasien terkonfirmasi COVID-19 yang memiliki gejala ringan menuju sedang.

"Penanganan isoter Rusunawa Giripeni di bawah Damdim 0731/Kulon Progo," katanya.

Selain itu, lanjut Baning, Pemkab Kulon Progo mengoperasikan 146 shelter yang ada di desa-desa yang bisa menampung sedikitnya 654 pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.

"Hingga malam ini, sudah ada 70 pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi di shelter desa. Paling banyak isoman yang memanfaatkan shelter yakni warga Samigaluh sebanyak 14 orang dan Panjatan sembilan orang," katanya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan isoter Rusunawa Giripeni melibatkan empat instansi, yakni DPUPKP, Dinas Sosial, Dinkes, dan BPBD. Kemudian, TNI dan Polri juga terlibat dalam penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19 di isoter Rusunawa Giripeni karena ketugasannya melekat.

Di isoter Rusunawa Giripeni ada 96 kamar atau 192 tempat tidur. Di sana disiapkan ruangan seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD) di lantai pertama. Kemudian, di lantai dua diperuntuhkkan bagi terkonfirmasi bergejala ringan.

"Kami juga menyiapkan 30 tabung oksigen dan peralatan medis lainnya yang dibutuhkan," katanya.