BPD DIY gandeng BUMDes Srikayangan meluncurkan "Agen BPD DIY"

id BPD DIY,Kulon Progo,bawang merah

BPD DIY gandeng BUMDes Srikayangan meluncurkan "Agen BPD DIY"

Badan Usaha Milik Desa Binangun Mujur Srikayangan, Kecamatan Sentolo, menjadi Agen Laku Pandai BPD DIY. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Bank BPD Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan "Agen BPD DIY Sinergi Digitalisasi untuk Pemberdayaan Berbasis Komunitas" dengan menggandeng Badan Usaha Milik Desa Binangun Mujur Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi pada masa pandemi COVID-19 di wilayah ini.

Dirut Bank BPD DIY Santoso Rohmad di Kulon Progo, Senin, mengatakan di Desa Srikayangan merupakan sentra bawang merah dari hulu hingga hilir, sehingga perputaran uang masyarakat sangat tinggi dan membutuhkan pelayanan keuangan yang cepat.

"Hal ini sejalan dengan program yang kami lakukan, yakni Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) saat ini kita kembangkan lagi dengan Agen BPD DIY, sehingga terjadi peningkatan fungsi dan manfaatnya bisa dinikmati masyarakat di daerah Srikayangan ini. Kami berharap dengan layanan ini mampu menggerakan ekonomi masyarakat dengan cepat," kara Santoso.

Ia mengatakan Laku Pandai ini diharapkan mampu mendukung Badan Usaha Milik Desa Binangun Mujur Srikayangan, Kecamatan Sentolo dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat, khususnya petani bawang merah di wilayah ini.

Setiap musim tanam, petani membutuhkan pinjaman modal. Selain itu, masyarakat bisa meminjam modal untuk membeli bawang merah saat panen raya.

"Mereka bisa pinjam modal ke BPD DIY melalui Badan Usaha Milik Desa Binangun Mujur Srikayangan, Kecamatan Sentolo. Bunga dari kami hanya tiga persen dalam setahun, kalau petani pinjam dengan sistem "sebrakan", tentu bunganya sangat ringan," katanya.

Sementara itu, Pimpinan BPD DIY Cabang Wates Suroso menambahkan program tersebut dilatar belakangi masih banyak masyarakat yang belum menerima layanan perbankan juga sebagai upaya meningkatkan layanan transaksi non tunai kepada nasabah, mengingat kebutuhan transaksi non tunai yang terus meningkat.

"Seperti yang kita tahu pekembangangan bisnis dan teknologi yang pesat menuntut sebuah inovasi, dan dengan tema sinergi digitalisasi untuk pemberdayaan berbasis komunitas, kami buka layanan tanpa kantor dengan kerja sama dengan pihak lain yang bersifat keagenan," kata Suroso.

Sampai dengan 1 November 2021 di wilayah Kulon Progo sudah memiliki 52 agen, dan 27 agen diantaranya bekerja sama dengan BUMDes. Dalam kesempatan tersebut BPD DIY juga menyerahkan program-program CSR (Corporate Social Responsibility) kepada Pemkab Kulon Progo berupa bantuan mobil layanan pajak, Anjungan Dukcapil Mandiri untuk menunjang layanan pajak dan kependudukan.

"Kami juga menyerahkan perjanjian kredit KUR dan pemberdayaan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada PT. Bank BPD DIY, atas segala bantuan dan kerjasama yang baik selama ini, baik dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, maupun dengan seluruh warga masyarakat Kulon Progo.

"Dengan adanya agen Bank BPD DIY yang berada di setiap pelosok Kalurahan ini, ekonomi masyarakat akan cepat tumbuh berkembang, baik ekonomi kecil maupun non formal, yang dilakukan oleh komunitas atau kelompok usaha tani dan lain-lain," ujar Sutedjo.