Polisi mengamankan bendera HTI saat deklarasi capres Anies Baswedan

Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan mengusut dugaan pengibaran bendera organisasi masyarakat (ormas) terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat deklarasi mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden 2024.

"Begitu dapat informasi seperti itu, kami kebetulan langsung di TKP dan menyita benderanya. Saat ini bendera diamanahkan di Polres," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, selain mengamankan barang bukti bendera, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi.

"Ada sejumlah saksi yang telah diminta keterangan terkait dugaan pengibaran bendera HTI tersebut, saat ini kami masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut," katanya.

Ia mengatakan, dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan, di antaranya adalah penyelenggara acara sampai petugas keamanan dalam kegiatan tersebut.

"Belum final, masih proses. Belum berani menyampaikan," katanya.

Budhi mengatakan bahwa kegiatan deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 itu memiliki izin dari kepolisian.

"Acara itu memang sudah ada izin keramaiannya dari kepolisian," katanya.

Kelompok orang yang menamakan "Majelis Sang Presiden Kami" menggelar kegiatan deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai capres 2024 di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Saat kegiatan itu berlangsung, nampak di lokasi deklarasi terpajang bendera dengan kalimat tauhid berwarna hitam dan putih yang bersanding Bendera Merah Putih.

Bendera dengan kalimat tauhid tersebut telah terpajang dari sebelum kegiatan deklarasi dimulai.

Di lokasi juga sempat ada ketegangan saat panitia meminta bendera berkalimat tauhid yang dipasang peserta itu untuk diturunkan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi usut dugaan pengibaran bendera HTI saat deklarasi capres Anies